![]() |
| Para peserta mengikuti pembekalan deradikalisme dan konflik keagamaan |
Bupati Bener Meriah, Tgk H Syarkawi menyebut, meski terdapat perbedaan dalam menjalankan ajaran Agama Islam. Namun, pedoman kita adalah syariat dan norma yang sesuai dengan risalah Nabi Muhammad SAW.
"Pedomani risalah Nabi Muhammad, agar perbedaan plaksanaan ajaran Islam tidak berkecamuk menjadi konflik agama. jangan mudah menyalahkan ibadah orang lain," tutur bupati.
Ia juga mengingatkan, agar tetap menjujung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa, di atas kepentingan kelompok dan golongan.
Terlebih, melalakukan propaganda terkait pelaksanaan ibadah.
Kemudian, Tgk H Syarkawi berharap, dalam melaksanakan ibadah jangan belajar melalui sosial media. Karena apa yang ditayangkan tersebut tidak mempunyai dalil yang patut di ikuti.
"untuk amaliah pribadi belajarlah pada guru yang kita anggap kenal baik agamanya dan akhlaknya, sehingga bisa dapat menangkal berkembangnya radikalisme," urainya.
Sementara, Wakil Ketua MPU Berner Meriah, Tgk Abdurrahman Lamno, berharap seluruh organisasi kemasyarakatan yang menjadi peserta kegiatan, bergandengan tangan untuk kemajuan Kabapaten Bener Meriah.
"Jangan ada lagi konflik antar masyarakat mengenai perbedaan dalam melaksanakan ibadah," dan kata yang sama juga disampaikan Ketua FKUB Bener Meriah.
Kemudian menurut Kepala Kanwil kemenag Aceh, Drs H M Daud Pakeh, perbedaan pemahaman umat manusia sudah ada sejak jaman Rasulullah.
Untuk itu, lanjut dia, tidak ada salahnya dalam melaksanakan ibadah bila ada perbedaan, karena itu merupakan pemahaman akidah alhusunah wal zamaah, bagi masing- masing.
Tambah dia, berikan peluang kepada saudara-saudara kita baik itu Ormas Islam maupun ormas keagamaan yang lain. Karena tujuannya hanya satu mempertahankan Negeri ini dari perpecahan.
"Radikal itu bukan hanya ada pada ajaran Islam saja melainkan ajaran agama lain juga ada, maka dari itu, mari kita sikapi dengan baik mengenai perbedaan tersebut," seru Daud Pakeh. (syaf)

