Bahkan salah seorang tersangka Riky Maulana Lubis (26) warga Jalan Sei Bahorok Medan tewas didor karena mencoba melawan petugas. Sedangkan kedua kaki rekannya, Dodi Yolanda Lubis (40) ditembak. Juga turut diamankan Robet Manurung (35) yang menerima uang hasil rampokan sebesar Rp200 ribu.
Saat beraksi, kedua pelaku menyekap 2 karyawati minimarket di dalam kamar mandi dan menggasak uang tunai sekitar Rp17 juta dari kasir, 2 unit handphone dan dompet.
“Kita lebih dulu mengamankan Dodi warga Jalan Pasar 8 Helvetia/Marelan,” ujar Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira di Rumah Sakit Bhayangkara Jalan KH Wahid Hasyim Medan, Senin (2/9/2019).
Tambah Dadang, usai membekuk Dodi, pihaknya lalu melakukan pengembangan lebih lanjut. Alhasil, pelaku Riki dibekuk polisi. Namun Riki meregang nyawa setelah timah panas polisi menerjang tubuhnya.
Sedangkan, pelaku Dodi berhasil bertahan setelah kedua kakinya ditembak polisi karena melawan saat dilakukan pengembangan.
“Riki merupakan residivis kasus perampokan Indomaret di Marelan tahun 2014 dan begal di Sunggal tahun 2016,” tambah Kapolrestabes. Selain kedua perampok, polisi juga turut menangkap Robet Manurung (35) yang menerima uang hasil rampokan sebesar Rp200 ribu.
“Uang hasil rampokan (Rp17 juta) mereka bagi tiga, paling sedikit Robet menerima Rp200 Ribu, dan dipakai untuk narkoba jenis sabu-sabu,” tandasnya.
Sementara korban bernama Misna (20) mengaku saat perampokan berlangsung begitu mencekam.
“Kejadiannya pagi. Saat itu hanya saya dan karyawati lainnya, kami kira kedua pelaku customer biasa, rupanya mereka menodong kami pakai pisau,” ujar Misna. (ka)
