Misna dan rekannya, karyawati Alfamart dimasukkan ke kamar mandi dan disuruh membuka seluruh pakaian mereka oleh pelaku.
Hal ini dilakukan kedua pelaku Riky Maulana Lubis (26) warga Jalan Sei Bahorok Medan dan Dodi Yolanda Lubis (40) warga Jalan Pasar 8 Helvetia/Marelan untuk membuat korban bungkam dan tak bisa berlari keluar.
“Kedua korban dimasukkan ke kamar mandi dan disuruh membuka baju. Tujuannya agar korban tetap tak bergerak, karena malu akan keluar,” ujar Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto didampingi Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira di Rumah Sakit Bhayangkara Jalan KH Wahid Hasyim Medan, Senin (2/9/2019).
Misna mengakui kasus perampokan itu membuat dirinya syok. “Kami disekap di kamar mandi, pakaian kami disuruh buka, kami buka, tapi kami tidak ada dilecehkan. Setelah membawa uang Rp17 juta di kasir mereka kabur. Kami berhasil keluar setelah meminta tolong warga,” pungkasnya.
Keduanya berhasil dibekuk Tim Pegasus Sat Reskrim Polrestabes Medan. Salah seorang tersangka Riky Maulana Lubis (26) tewas didor karena mencoba melawan petugas.
Sedangkan kedua kaki rekannya, Dodi Yolanda Lubis (40) ditembak. Juga turut diamankan Robet Manurung (35) yang menerima uang hasil rampokan sebesar Rp200 ribu.
Riki merupakan residivis kasus perampokan Indomaret di Marelan tahun 2014 dan begal di Sunggal tahun 2016. (ka)
