JAKARTA |
Presiden Jokowi menyampaikan pidatonya dalam acara Visi Indonesia yang digagas
relawan. Jokowi bicara banyak hal terkait Indonesia ke depan di Sentul International Convention Center
(SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7/2019) pukul 20.00 WIB.
Awalnya Jokowi bicara soal dinamika global. Maka dari
itu, dia mengimbau semuanya untuk meninggalkan pola dan cara lama. Jokowi juga
mengatakan akan melanjutkan pembangunan infrastruktur yang sudah dimulai.
Kendati demikian, Jokowi ingin menggeser fokus prioritasnya ke pembangunan
sumber daya manusia.
Jokowi pun akan fokus pada proses penciptaan iklim investasi
yang baik. Bahkan, Jokowi tak segan-segan untuk memangkas apapun yang
menghambat investasi.
Tak lupa, Jokowi juga bicara soal peran oposisi yang
mulia dalam pemerintahan. Namun, Jokowi tak menginginkan oposisi yang penuh
dengan caci maki.
Untuk lebih memahami pidato Jokowi, berikut ini pidato
lengkapnya:
"Assalamualaikum,
salam sejahtera. Syalom, om swastiastu.
Bapak ibu, hadirin
yang berbahagia. Kita harus menyadari kita harus sadar semuanya bahwa kita
hidup dalam lingkungan global yang sangat dinamis. Ciri cirinya yang kita
ketahui penuh kecepatan, penuh risiko, penuh kejutan yang seringkali jauh dari
perhitungan kita.
Oleh sebab itu kita
harus mencari cara baru, dengan inovasi dan kita semuanya harus mau dan akan
kita paksa untuk mau. Kita harus meninggalkan cara cara lama, pola pola lama.
Baik dalam mengelola organisasi, lembaga, maupun pemerintahan. Yang sudah tidak
efektif, kita buat efektif. Yang tidak efisien kita buat efisien. Kita harus
menjadi negara yang lebih produktif, yang memiliki daya saing. Kita memiliki
tahapan besar, pertama pembangunan infrastruktur akan terus kita lanjutkan.
Infrastruktur yang besar besar sudah kita bangun ke depan akan kita bangun lebih
cepat.
Infrastruktur
tersebut seperti jalan tol, kereta api, kita sambungkan dengan kawasan industri
rakyat, ekonomi khusus, pariwisata. Arahnya harus ke sana, fokusnya harus ke
sana.
Bapak ibu yang saya
hormati, kita jangan lupa menyambungkan infrastruktur itu dengan kawasan
persawahan, perkebunan, perikanan, sambungkan ke sana. Kedua kita akan
menggeser pada pembangunan sumber daya manusia, kita ingin prioritas pada
pembangunan sumber daya manusia (SDM) kita.
Pembangunan SDM
adalah kunci kita ke depan, dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan
bayi, kesehatan balita, kesehatan anak anak sekolah kita. Ini kunci emas untuk
Indonesia ke depan, itu dijaga betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu,
tugas kita di situ.
Kemudian juga
kualitas pendidikan akan terus kita tingkatkan. Bisa dipastikan pentingnya
vokasional training, vokasional school, kita akan membangun manajemen talenta
Indonesia. Pemerintah akan memfasilitasi untuk pembangunan talenta Indonesia.
Diaspora yang berpotensi tinggi harus kita perhatikan. Kita akan kelola talenta
hebat yang bisa membawa Indonesia bersaing.
Kita harus
mengundang investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan kerja.
Jangan ada yang alergi terhadap investasi karena dengan cara ini lapangan kerja
akan terbuka. Oleh sebab itu yang menghambat investasi, harus dipangkas. Baik
itu yang berbelit-belit, apalagi yang ada punglinya. Hati hati ke depan akan
saya pastikan akan saya kejar.
Akan saya kejar,
akan saya kontrol akan saya cek dan akan saya hajar kalau diperlukan. Tidak ada
lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan kerja
seluas luasnya.
Yang keempat sangat
sangat penting bagi kita untuk mereformasi birokrasi kita. Reformasi struktural
agar lembaga kita semakin simpel. Ini juga hati hati kalau pola pikir kalau
mindset birokrasi tidak berubah saya pastikan akan saya pangkas.
Tolong ini dicatat
karena kecepatan melayani, kecepatan memberikan izin menjadi kunci birokrasi
kita. Akan saya cek sendiri akan saya kontrol sendiri begitu saya lihat tidak
efisien atau tidak efektif, saya pastikan akan saya pangkas dan saya copot
pejabatnya.
Oleh sebab itu
untuk menteri-menteri yang berani, kalau ada lembaga-lembaga yang tidak
bermanfaat dan bermasalah, sekali lagi kalau ada lembaga-lembaga yang tidak
bermanfaat dan bermasalah saya pastikan akan saya bubarkan.
Bapak ibu dan
saudara-saudara sekalian yang saya hormati, tidak ada lagi pola pikir lama.
Kita juga tak ingin ada lagi pola kerja linear, tidak ada lagi kerja-kerja yang
rutinitas, tidak ada lagi kerja di zona yang nyaman. Penyakit kita ada di situ,
kita harus berubah. Kita harus berubah, sekali lagi kita harus berubah.
Kita harus
membangun nilai baru dalam bekerja. Maka kita harus terus membangun Indonesia
yang adaptif, produktif, kompetitif.
Yang kelima kita
harus menjamin penggunaan APBN yang fokus dan tepat sasaran. Setiap rupiah yang
keluar dari APBN harus memberikan manfaat untuk ekonomi, rakyat, dan
kesejahteraan. Namun perlu saya ingatkan bahwa mimpi besar hanya akan terwujud
jika kita bersatu, optimis, percaya diri.
Kita harus ingat
negara kita besar dengan 17.000 pulau, kita adalah bhineka tunggal ika, penduduk
267 juta jiwa yang mayoritas produktif. Kita harus optimis menatap ke depan.
Harus berani. Kita harus yakin kita bisa jadi salah satu negara terkuat di
dunia. Persatuan dan kesatuan bangsa adalah perangkat utama. Hanya dengan
bersatu kita jadi negara kuat.
Ideologi Pancasila
adalah satu satunya ideologi bangsa yang setiap warga negara harus jadi bagian
darinya. Dalam demokrasi mendukung kandidat mati-matian itu boleh, menjadi
oposisi juga sangat mulia. Silakan jadi oposisi asal jangan oposisi yang menimbulkan
dendam, kebencian, apalagi disertai hinaan, cacian, makian
Bapak ibu, kita ini
memiliki norma-norma agama, memiliki etika ketimuran memiliki budaya yang
luhur, kita harus ingat ini. Pancasila adalah rumah kita bersama. Sebangsa
setanah air tak ada toleransi sedikitpun bagi yang mengganggu Pancasila.
Yang
mempermasalahkan, yang mempermasalahkan Pancasila, tidak ada lagi orang
Indonesia yang tak mau berbineka tunggal ika, tidak ada lagi orang Indonesia
yang tidak toleran, tidak menghormati agama lain, ideologi kita adalah
Pancasila, rukun itu indah, bersaudara itu indah, bersatu itu juga indah,
bersatu itu indah saya yakin kita semua berkomitmen berdemokrasi yang
berkeadaban yang menjunjung tinggi martabat Indonesia yang membawa menjadi
Indonesia maju adil dan makmur.
Indonesia maju
adalah Indonesia yang tidak ada rakyatnya yang tertinggal, rakyatnya memiliki
hak yang sama di depan hukum, mampu menjaga bangsa dan negara dalam dunia yang
kompetitif.
Bapak ibu sekalian,
ini bukanlah tentang aku atau kamu, juga bukan kami atau mereka, bukan soal
barat atau timur, bukan selatan atau utara, sekarang bukan saatnya memikirkan
itu semua tapi ini saatnya memikirkan tentang bangsa kita bersama, jangan
pernah ragu untuk maju karena kita mampu jika kita bersatu
Terima kasih,
wassalamu alaikum warrahmatullah wabarakatu, om santi santi om, namo budaya,
semoga Tuhan memberkati kita." (ist)

