![]() |
| foto : dc |
Jakarta – Mempercantik
foto menggunakan sejumlah aplikasi merupakan hal yang wajar dilakukan oleh
setiap orang untuk menarik perhatian dan simpatik orang yang melihatnya. Namun di
NTB, ada kasus yang cukup unik untuk disimak. Hanya gara-gara balihonya
memajang foto cantiknya, seorang caleg DPD RI terpilih, Evi Apita Maya, digugat
oleh pesaingnya Farouk Muhammad.
"Dalam
pelanggaran administrasi ini dilakukan satu tindakan berlaku tidak jujur bahwa
calon anggota DPD RI dengan nomor urut 26 atas nama Evi Apita Maya diduga telah
melakukan manipulasi atau melakukan pengeditan terhadap pasfoto di luar batas
kewajaran. Ini akan dibuktikan dengan keterangan ahli," kata kuasa hukum
Farouk, Happy Hayati Helmi yang dikutip dari risalah sidang Mahkamah Konstitusi
(MK), Senin (15/7/2019).
Hakim konstitusi, I Dewa Gede Palguna mengaku kaget dengan kasus tersebut. Ia baru tahu ada kasus kekalahan di Pemilu karena foto baliho yang kelewat cantik.
"Kaget juga saya ini, kalau ternyata foto bisa berurusan jadi anu juga ya. Ya, benar. Saya baru tahu itu. Jadi, kalau saya nanti fotonya enggak begini itu misalnya, gimana itu, ya? Bisa jadi editan foto. Saya baru tahu itu ketentuannya," kata Palguna.
Palguna mengaku tidak punya kapasitas menilai seberapa besar tingkat keaslian sebuah foto. Palguna menyerahkan ke para pihak untuk membuktikan apakah ada pengaruh foto kelewat cantik ke perolehan suara.
"Kalau Mahkamah memeriksa foto itu paling menilai bagus, mungkin kalian juga gitu? Mungkin ada kewenangan Bawaslu, karena kami berkaitan dengan suara, tapi, ya, kaitannya dengan suara bagaimana itu kan nanti ada dalilnya tersendiri. Itu akan dipertimbangkan oleh Mahkamah kalau memang anu kan," ujar Palguna.
Dalam foto baliho, Evi tampak mengenakan jilbab warna krem dibalut dengan warna kebaya hijau. Mukanya tampak kuning langsat. Matanya berbinar dan mukanya tanpa noda. Tapi apakah gara-gara foto itu sehingga warga NTB memilihnya yang berakibat Faoruk gagal kembali ke Senayan?
"Makanya penting nanti mungkin termohon dan Bawaslu untuk menjawab itu, apakah foto editan berpengaruh ke suara," kata Palguna. (hen/dc).

