KNIA Alami Penurunan Penumpang, Otban Sebut Ini Musim Sepi

Sebarkan:


Kualanamu  - Kepala Kantor Otoritas Bandara (Otband) Wilayah II Medan Bintang Hidayat menyatakan harga tiket yang diterapkan pihak maskapai di KNIA masih sesuai dengan Peraturan Menteri (PM) 14 Tahun 2016, justru saat ini memang sedang musim sepi itu terjadi di seluruh bandara di Indonesia.

“Airline tak melanggar ketentuan batas atas harga tiket yang berlaku,” katanya. Terkait dengan penumpang sepi, menurutnya karena memang saat ini kondisinya lagi sepi penumpang,memang diakuinya kalau harga tiket tidak lagi seperti tahun sebelumnya kini sudah hampir mendekati batas atas seluruhnya,” pungkasnya, Minggu (21/04/19).

Humas Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto menyebutkan penurunan jumlah penumpang terjadi sejak tahun baru kemarin dari rata rata 30 ribuan penumpang kini hanya 19 ribuan atau 20 ribuan penumpang perhari.

Sementara itu Iwan pegawai protokoler BUMN yang ada di bandara Kualanamu adanya kebijakan bagasi berbayar yang diterapkan Lion Air Group (Lion Air dan Wings Air) di seluruh rute penerbangan domestik, 22 Januari lalu, memang membuat sejumlah calon penumpang kecewa.

Soalnya, Lion Air yang selama ini menggaung-gaungkan konsep maskapai penerbangan memberikan tarif rendah atau low cost carrier (LCC) itu sangat berbalik dari kenyataan yang ada.

Harga tiket melambung atau di kisaran Rp1,6 juta untuk rute Kualanamu – Cengkareng, Jakarta. Sedangkan di arus normal sebelumnya harga tiket rute domestik itu di kisaran Rp800 ribu.

“Persoalan yang ada saat ini, harga tiket naik 100 persen ditambah lagi bayar bagasi yang juga mahal,” ucapnya.
Artinya, sejak aturan itu diberlakukan, penumpang hanya dibolehkan membawa 7 kg barang untuk kabin pesawat dan selebihnya dikenakan biaya Rp47 ribu/kg.

Kalau penumpang membayar kelebihan bagasi di kounter check in tiket Lion. Sedangkan pemesanan bagasi 6 jam sebelum keberangkatan, misalkan untuk 5 kg Rp155.000, 10 kg Rp310.000, 15 kg Rp465.000, 20 kg Rp620.000, 25 kg Rp755.000, dan 30 kg Rp930.000,-.

Berbeda dengan bagasi berbayar yang diterapkan maskapai lain, seperti AirAsia. Khusus rute international memang dikenakan biaya bagasi, tapi harga tiket masih terbilang murah.

Sedangkan untuk rute domestik, AirAsia hanya melayani Kualanamu – Jogyakarta dengan gratis bagasi 15 kg. “Jadi, ada apa dengan Lion Air, kok bagasi hanya free 7 kg dan selebihnya dikenakan biaya,” paparnya.

Dia menambahkan, Lion Air dan AirAsia merupakan pesawat LCC, tapi anehnya kebijakan bagasi berbayar tak sama. Bahkan Lion terkesan monopoli melayani rute domestik termasuk Jakarta.(wan).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini