Debat Capres |
LUBUK PAKAM |
Jelang debat kedua Pilpres 2019 yang bertema Energi dan Pangan, Sumber Daya
Alam dan Lingkungan Hidup, serta Infrastruktur, kubu Jokowi-Ma'ruf dan kubu
pendukung Prabowo–Sandi masing-masing berpendapat dan menjagokan calonnya akan
mampu membawa kesuksesan dan menangani persoalan yang akan didebatkan menjadi
tema dalam debat yang berlangsung pada 17 Februari 2019 nanti.
Calon Legislatif DPRD Deliserdang dari Partai Demokrasi
Indonesia yang juga Ketua Pujakesuma Sumut Eko Sopianto saat dimintai tanggapan,
Senin (28/01/2019) via seluler terkait jelang debat kandidat sesion dua nanti juga
turut mencermati masalah korupsi di sektor Sumber Daya Alam (SDA) yang
dampaknya dapat menyengsarakan hajat hidup orang banyak.
Lingkungan hidup terkait perijinan, Amdal yang dipergunakan
oleh pengusaha pengusaha yang dapat merusak kawasan hutan nasional, kawasan
hutan perkotaan, kawasan laut, kawasan pantai,kawasan sungai maupun lainnya
turut menjadi perhatiannya.
Dengan transparansi pengurusan izin di masa kepemimpinan Presiden
Jokowi, hal ini semakin tertata dan tidak lagi sembarangan ada pengusaha
perkebunan yang mengusai lahan ribuan hektar sendirian, saat ini sudah
ditertipkan dan dilakukan cara cara prosedur yang benar.
“Jaman sebelum Presiden Jokowi itu, perambahan hutan
merajalela, perusak lingkungan bebas semaunya membakar hutan hutan Indonesia. Namun
di era kepemimpinan Presiden Jokowi dengan ketegasan memerintahkan pada semua
unsur agar menindak para pelaku pembakar hutan dan mencabut izin izin usaha
perusahaan yang sengaja membakar hutan sehingga polusi asap yang sempat
meresahkan dulu bisa teratasi,” katanya.
Eko juga menyatakan kalau dalam hal penegakan hukum, Jokowi
tegas dan beliau selalu memikirkan aspek aspek lain dalam membuat keputusan. “Hasil
kinerja juga jelas semuanya terdata dengan struktur yang jelas bukan pencitraan
yang selalu di dengungkan oleh kubu sebelah,” sebutnya.
Eko sopianto mengatakan, selain lingkungan hidup, SDA
juga merupakan aset terbesar bangsa Indonesia yang mesti dijaga. Dirinya
berharap pada debat kedua nanti, kedua paslon dapat concern mengeluarkan
gagasan masing-masing dalam mencermati permasalahan SDA di Indonesia. "Kita
sangat berharap bahwa presiden atau para capres itu memiliki konsen untuk
perbaikan tata kelola di sumber daya alam,” tambahnya.
Ia menuturkan, SDA Indonesia dapat dijadikan sumber
devisa serta penongkrak ekonomi nasional. Di mana, kata dia, Indonesia merupakan
salah satu negara penghasil SDA terbesar di dunia.
"Mulai dari minyak, batubara, emas, nikel dan ikan
serta hutan dan kebun itu perlu sekali karena kalau digabung semuanya itu semua
sumber ekonomi Indonesia yang paling tinggi, kalau komentar tentang pembangunan
infrastruktur sudah nyata, mana dulunya bangunan proyek yang mangkrak
diselasaikan, ditambah dengan pembangunan jalan tol baru, pembangunan
pembangkit tenaga listrik, rakyat tau mana presiden yang banyak bekerja
daripada banyak teori dan jalan jalan saja, buka pencitraan ini orang bekerja
ketemu rakyat di bilang pencitraan yang namanya presiden itu ya jadi pusat perhatian
orang orang lalu banyak masyarakat yang mengabadikan kegiatan beliau diunggah
disosial media lantas bagi kubu sebelah ditanggapi dengan sisnis dan tudingan
pencitraan, Jokowi adalah rakyat dan tidak akan sungkan menyatu dengan rakyat,
kami sebagai pendukung Jokowi optimis pada debat kedua nanti akan lebih
mengusai jalannya sesi debat karena program program yang akan ditanyakan sudah
menjadi keseharian dalam kerja presiden Jokowi," ujar Eko.
Debat Pilpres 2019 putaran kedua sendiri rencananya akan
digelar pada 17 Februari 2019 mendatang. Debat kedua yang mengangkat tema
energi, pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup hanya akan diikuti dua
pasangan capres-cawapres yakni Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo
Subianto-Sandiaga Uno.(wan)