Kualanamu - Jenazah Muhamad Ridwan (22), Warga Dusun 4, Desa Mekar Makmur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang merupakan pekerja magang di Jepang, binaan Dinas Tenaga Kerja Sumatera Utara disambut isak tangis keluarga di Bandara Kualanamu, Deliserdang saat tiba pada Jum'at pagi (25/01/19) sekira pukul 09.00 wib.
Jenazah korban yang berada di dalam peti mati rencananya akan di bawa kekampung halamannya untuk dikebumikan.
Isak tangis keluarga langsung pecah saat peti mati Muhamad Ridwan tiba di Bandara Kualanamu dari Jepang. Ridwan merupakan korban kecelakaan kerja. Ridwan tewas dengan cara mengenaskan saat bekerja mengecat mesin penghancur sampah milik Perusahaan Tekunnobeito Komatsu di Hirosima, Jepang pada 21 januari 2019 lalu.
Penjemputan jenazah dilakukan oleh pihak Kementrian Tenaga Kerja dan pihak Dinas Tenaga Kerja Propinsi Sumatera UTARA, pihak keluarga korban dan mobil ambulance dari Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.
Menurut Kepala Bidang Pembinaan Pelatihan Dan Penempatan Kerja Dinas tenaga kerja (Disnaker) Propinsi sumatera utara, Gaharuman Harahap saat ditemui saat penjemputan di Kargo bandara Kualanamu mengatakan, korban diketahui merupakan tenaga kerja magang binaan Dinas Tenaga Kerja Propinsi Sumatera Utara yang yang mengikuti pelatihan mengikuti seleksi pada tanggal 17 sampai 21 juli 2017 lalu , setelah dua bulan mengikuti pelatihan bahasa jepang lalu korban mengikuti pembekalan di Jakarta selanjutnya diberangkatkan pada 25 juli 2018 lalu dan sudah hampir enam bulan magang bekerja di Jepang.
“korban kontrak magang selama tiga tahun , saat ini ada sekitar empatratusan pekerja magang kita di jepang namun mereka dalam pengawasan pihak kementrian tenaga kerja kalau sudah sampai di sana , korban diduga tewas karena digilas mesin penghancur sampah saat melakukan pengecatan didalam truk sampah ,”pungkasnya .
Sementara itu Informasi dihimpun dari Rita Dwi Aprilia Wati , Kasubdit Pemagangan Luar Negeri Kemenaker yang menjemput pemulangan jenazah korban , kalau jenazah korban diserahkan oleh pihak kepolisian jepang yang melakukan penyelidikan atas kematian korban dan sudah memeriksa pihak perusahaan terkait peristiwa itu.
Korban meninggal dunia tergilas mesin penggiling sampah saat melakukan pengecatan didalam truk pengangkut sampah, diduga ada mis komunikasi dengan pekerja lain sehingga mesin penggiling sampah menyala dan mengilas korban yang sedang bekerja didalam truk penggiling sampah tersebut.
Usai dilakukan evakuasi oleh polisi, jenazah korban diserahkan ke pihak KJRI osaka jepang pada tanggal 22 januari 2018 dan hari ini di terbangkan ke kualanamu deliserdang untuk diserahkan pada keluarga korban.
“Kalau untuk asurasi kecelakaan kerja pada korban ditanggung pihak perusahaan jepang dan kementrian tenaga kerja serta dinas tenaga kerja turut prihatin dengan musibah ini, saat ini dari data kementrian tenaga kerja ada 4 ribuan pekerja magang yang bekerja magang di sejumlah perusahaan di jepang dan dari 60 ribuan pekerja magang yang sudah di kirim untuk latihan kerja di luar negeri, ini merupakan kejadian pertama dalam kurun waktu 25 tahun kerjasama dantentunya sangat memprihatinkan,” pungkas Rita yang juga merasakan kesedihan keluarga korban.
Korban Muhamad Ridwan merupakan anak keenam dari enam bersaudara anak dari pasangan Pairen dan Syamsiah , keluarga korban yang menjemput sangat terpukul dengan kematian korban yang mengenaskan .Kini jenazah korban akan dibawa kerumah duka dengan Mobil Ambulance KKP Bandara Kualanamu untuk dimakamkan di Langkat. (wan ).

