MEDAN- Dewan Pimpinan Wilayah Komunitas
Banteng Asli Nusantara (DPW Kombatan) Provinsi Sumut mengapresiasi Bupati Karo
Terkelin Brahmana, Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Wakil Bupati Dairi Jimmy
Andrea Lukita Sihombing bersama Komisi D DPRD Sumut, BPPJN, Kadis Perkim
Kabupaten Pakpak Bharat Parlaungan Hutasoit, Kepala Dinas PUPR Karo Paten
Purba, Kepala Bappeda Nasib Sianturi, mendatangi komisi V DPR RI, Kamis
(6/12/2018).
Hal itu
dikatakan Sekretaris DPW Kombatan Sumut Sandy Wu didampingi Bendahara DPW
Kombatan Sumut Juli Utari dan Koordinator Bidang Humas & Publikasi DPW
Kombatan Sumut Leo Bastari Bukit di Medan, Jumat (7/12/18).
Leo Bastari
minta Kementerian PUPR agar memasukkan anggaran Rp500 miliar untuk pembangunan
jalan tol Medan-Berastagi ke dalam APBN 2019.
Ia meminta
anggota DPR RI dari Dapil Provinsi Sumut menindaklanjuti informasi yang
disampaikan Ikatan Cendikiawan Karo (ICK) pada saat pertemuan dengan Komisi V
DPR RI.
"Anggaran
Rp500 miliar ini perlu didesak anggota DPR RI agar ditampung dalam APBN 2019,
untuk mempercepat proses rencana pembangunan jalan tol Medan-Berastagi,"
ujarnya.
Selain itu,
Leo meminta Komisi V DPR RI menyoroti Jalan Jamin Ginting Km 14 hingga Km 63
Kabupaten Karo, tampak kupak kapik dan sangat dikhawatirkan dilalui bagi
pengguna jalan sepeda motor. Sebab badan jalan yang sebelumnya berlubang telah
ditempel, kembali berlubang.
Jalan
tersebut harus diaspal untuk kelancaran dan kenyamanan arus mudik Tahun Baru
2019, karena akses jalan ini menghubungkan ke kawasan Danau Toba, Pakpak
Bharat, Dairi hingga Aceh Tenggara.
Pada momen
tersebut sudah pasti volume kendaraan menuju Karo meningkat jumlahnya.
"Kalau
tidak diperbaiki sudah pasti memperlambat arus lalulintas dan menimbulkan macet
apabila ada kendaraan yang saling mendahului," ungkapnya.
Sementara,
Sekretaris DPW Kombatan Sumut Sandy Wu mengaku jalan tol Medan-Berastagi sangat
mendesak. Mengingat Berastagi merupakan salah satu daerah wisata di Sumatera
Utara. Dengan adanya jalan tol nanti akan meningkatkan kunjungan wisatawan.
"Selama
ini akses dari Medan ke Berastagi kurang bagus, apalagi sering longsor. Saya
berharap Presiden Jokowi juga dapat memberi perhatian khusus terharap destinasi
wisata di Sumatera Utara," harapnya.
Kemudian,
menurut Bendahara DPW Kombatan Sumut Juli Utari, sudah seharusnya jalan tol
Medan-Berastagi direalisasi segera, supaya bisa menunjang pariwisata di Sumut.
"Hal
lain perlu dipikirkan mengenai ganti rugi lahan warga yang bakal terganggu
pengerjaan jalan tol tersebut, jangan sampai merugikan warga," pintanya.
Sebelumnya
diketahui, Bupati Karo Terkelin Brahamana bersama dengan anggota Komisi D
DPRDSU mendatangi komisi V DPR RI, Kamis (6/12/2018) bersama Bupati Karo. Turut
ikut ICK, Komisi D DPRDSU, BPPJN, Bupati Samosir Rapidin Simbolon, Wakil Bupati
Dairi Jimmy Andrea Lukita Sihombing, Kadis Perkim Kabupaten Pakpak Bharat
Parlaungan Hutasoit, kepala dinas PUPR Karo Paten Purba, kepala Bappeda
Nasib Sianturi.
Bupati Karo
menyebut, jalan Medan-Berastagi merupakan salah satu jalan strategis nasional
yang banyak menjadi sorotan dan dianggap sangat penting bagi pertumbuhan dan
merupakan penggerak roda perekonomian antar daerah (Medan-Deliserdang, Karo,
Dairi dan Pakpak Bharat) serta antara wilayah Provinsi Sumut-Aceh.
Oleh karena
itu, untuk mengatasi permasalahan kemacetan yang sering terjadi sudah
seharusnya dibangun jalan tol atau pembangunan jalur layang ke daerah itu.
Ketua ICK
Budi Derita Sinulingga, memaparkan ide dan kajiannya yang sudah setahun lalu
diutarakan kepada BBPJN Sumut, bahwa betapa pentingnya pembangunan jalan tol
Medan-Berastagi untuk mengurai kemacatan. Menurut dia, sudah ada pertemuan sebelumnya
dengan Bappenas dan kementerian PUPR di Jakarta.
"Kami
ICK ada mendapat bocoran informasi dari pihak berkompeten bahwa untuk
pembangunan jalan tol Medan-Berastagi dapat ditampung anggarannya di APBN 2019
sebesar 500 miliar. Ini yang perlu kita desak," katanya.
Menurut
Budi, ide dan gagasan ICK ini sudah melewati tahapan layak studi yang dibuat
oleh pakar ICK Budi Derita Sinulingga bersama timnya.
"Jalan
tol ini sangat dibutuhkan sekali mengingat seringnya macet akibat longsor dan
padatnya volume kendaraan di titik Sembahe dan Sibolangit," pungkasnya.