Masyarakat Islam Peduli Perdamaian Tolak Kehadiran Gus Nur di Langkat |
LANGKAT │Sekelompok
masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai Masyarakat Islam Peduli Perdamaian
(MIPP) Kabupaten Langkat, melakukan penyampaian sikap. Mereka menolak atas
rencana Tabligh Akbar Ustad yang rencananya akan dihadiri Gus Nur.
Penyampaian ini dilakukan massa yang berjumlah sekitar 75
orang di Kantor MUI Jalan Diponegoro, Kecamata Stabat, Kabupaten Langkat.
Dengan mengendarai sepedamotor dan becak, penyampaian sikap ini dikawal oleh
aparat kepolisian guna menjaga kondusifitas, Selasa (6/11/2018).
Ramlan selaku koordinator aksi mengatakan agar ulama atau
ustad yang ingin menyampaikan dakwah di Bumi Langkat, menyampaikan ceramah
agama tersebut dapat meningkatkan iman dan taqwa kpd Allah Swt, serta
menciptakan kedamaian dan kesejukan di tengah-tengah masyarakat.
"Kami tidak ingin dengan ceramah yang akan
disampaikan oleh GUS NUR pada hari Kamis tanggal 08 November 2018 di Mesjid
Nurul Huda Kelurahan Perdamaian, Kecamatan Stabat dan Ibadah Solat Zuhur pukul
13.00 wib di Mesjid Azizi Tanjung Pura dapat menimbulkan perpecahan di
tengah-tengah masyarakat," jelasnya.
Karena jelas dia, sepengetahuan masyarakatk atas
beredarnya video ceramah-ceramah yang dilihat, ceramah yang dibawakannya dapat
membangkitkan emosi pendengar. "Kami lihat dan dengar melalui youtube sangat
membangkitkan emosi pendengarnya," jelas dia.
Sesuai dengan permasalahan tersebut di atas, paparnya,
kami memohon Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Langkat agar menolak
kehadiran Gus Nur, untuk menyampaikan ceramahnya di Bumi Bertuah ini pada hari
Kamis tanggal 08 November 2018 di Mesjid Raya Azizi Tg. Pura, mendatang.
"Jadi kami mohon dengan sangat, agar acara ini tidak
terlaksana dan jangan usik dan aduh kami sesama umat islam," harap
pengunjuk rasa.
Usai menyampaikan sikap, selanjutnya petisi pernyataan
sikap Masyarakat Islam Peduli Perdamaian Kabupaten Langkat diterima oleh pihak
Staf MUI Kabupaten Langkat Hervi. Dirinyapun berjanji akan menyampaikan
permasalahan ini dan membahasnya. "In shaa allah akan kami bahas
permintaan ini," ujar Hervi.
Usai menyampaikan sikap, dengan pengawalan petugas
kepolisian kemudian massa dengan membawa spanduk penolakan Gus Nur, berkonvoi
sepanjang jalan menuju ke Jalan KH. Zainul Arifin, Kecamatan Stabat dan
kemudian massa membubarkan diri. (lkt-1)