JAKARTA – Harapan Indonesia sebagai jembatan untuk mendamaikan
China dan Amerika Serikat (AS) pupus sudah. Hal ini terungkap setelah Presiden Joko
Widodo menceritakan kegagalan tersebut saat membuka acara Kompas CEO Forum di
Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (27/11/18).
“Di Papua Nugini, KTT ASEAN saya hadir di konferensi tahunan APEC, China dan AS yang merupakan negara ekonomi terbesar nampak bersitegang dan sangat sulit untuk dipersatukan, pada hal saat pertemuan itu kita Indonesia sudah terus berusaha untuk mempersatukan keduanya danmemberikan pernyataan,” jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, ketegangan antara AS dan China menjadi
tanda bahwa ketidakpastian global akan terus memberikan dampak terhadap
perekonomian negara berkembang seperti Indonesia.
"Artinya kondisi ekonomi dunia masih berpotensi dilanda ketidakpastian, masih sangat berpotensi dilanda ketidakpastian, APEC kemarin menunjukkan perang dagang antara AS dan Tiongkok kelihatannya masih terus berlanjut tapi moga ada keajaiban sebentar lagi di pertemuan g20 bisa sambung, tapi feeling saya kok tidak, feeling, perasaannya saya, dan ini terjadi di saat The Fed masih terus menaikkan suku bunga dolar," jelas Jokowi.(net/dc).
"Artinya kondisi ekonomi dunia masih berpotensi dilanda ketidakpastian, masih sangat berpotensi dilanda ketidakpastian, APEC kemarin menunjukkan perang dagang antara AS dan Tiongkok kelihatannya masih terus berlanjut tapi moga ada keajaiban sebentar lagi di pertemuan g20 bisa sambung, tapi feeling saya kok tidak, feeling, perasaannya saya, dan ini terjadi di saat The Fed masih terus menaikkan suku bunga dolar," jelas Jokowi.(net/dc).
