SERGAI-Masyarakat Jawa Se- Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) menggelar Halal Bi
Halal & Hiburan Rakyat bertempat di Lapangan Bola Kaki Dusun Delima Desa
Melati II Kecamatan Perbaungan, Sabtu (23/6) malam.
Turut hadir Bupati
Sergai Ir. H. Soekirman, Wabup Darma Wijaya, Tokoh masyarakat Sumut H. Djarot
Syaiful Hidayat, Dr. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si, Pengurus Paguyuban Jawa
se-Sergai, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, dan
masyarakat.
Dalam sambutan
Bupati Sergai Ir. H. Soekirman meyampaikan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas
karunia-Nya sehingga kita bisa berkumpul bersilaturahmi pada hari yang
berbahagia ini. Esensi dasar dari halal BI halal adalah bermaafan yang
diwujudkan dalam bentuk sungkem dan hormat dari yang muda kepada yang tua.
“Saat zaman
teknologi saat ini sudah dapat mengirimkan maaf melalui perangkat seluler,
namun tidak bertemu muka langsung serta makanan yang disediakan tidak dimakan
bersama.
Artinya Halal Bi
Halal adalah bertemu muka langsung, apa gunanya kita mengaku bersaudara namun
tidak dapat bertatap muka sebagai bentuk silaturahmi yang sebenarnya, kata
Bupati.
Dijelaskan
Soekirman, Budaya Jawa hakikatnya memahami dari mana kita datang, yang secara
sejarah Suku Jawa yang ada di Sumatera ini berasal dari para kesatria kerajaan
Diponegoro yang tidak terima dijajah oleh Belanda, kemudian hijrah ke Sumatera pada tahun 1830
yang lalu. Hakikat selanjutnya adalah memahami adat istiadat, menghormati yang
lebih tua dengan tata krama dan sopan santun.
Malam hari ini sebagai
orang Jawa, saya ingin mengingatkan kembali bahwa hidup ini sangat sebentar.
“Maka kita harus
bisa mencari pemimpin yang memahami rakyat, menjadi pembangun diri sendiri,
masyarakat dan seluruh dunia seperti filosofi Jawa “memayu hayune bawono”. Siapapun
nanti pemimpin yang terpilih, kita mengharapkan pemimpin tersebut sesuai
perkataan dengan perbuatannya, serta tidak korupsi, karena akan merugikan
negara dan masyarakat itu sendiri,”ujarnya lagi.
Kegiatan ini,
lanjut Bupati Soekirman sangat baik dalam rangka membangkitkan kecintaan kepada
seni dan budaya terutama wayang kulit yang semakin tidak populer dikalangan
masyarakat khususnya kaum muda.
Dari segi restorasi
budaya, kegiatan ini adalah untuk menjawab tantangan tersebut agar seni budaya
tetap terjaga dan dilestarikan. Saya mengharapkan nantinya dibangun monumen
diaspora guna melestarikan budaya dalam kehidupan masyarakat Sumut. “Kalau
tidak kita yang melestarikan, siapa lagi, dan kalau bukan sekarang, kapan lagi”
pungkas Bupati.
Sementara tokoh masyarakat
Sumut yang juga mantan Gubsu, Dr. Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si menyampaikan
apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan ini. Kita bersyukur di Indonesia
memiliki banyak agenda silaturahmi, salah satunya adalah Halal Bi Halal yang
menjadi ciri khasnya Indonesia.
“Silaturahmi tentu
sangat penting karena dapat menambah informasi, teman, serta umur dan rezeki
yang berlimpah.
Jika berbicara
Sergai, kehadiran ini ibarat pulang kampung sebagai tempat kita pernah bersama
selama belasan tahun yang lalu dan sekarang telah banyak pembangunan yang
terlaksana.
"Ucapan terima
kasih kepada seluruh masyarakat Sergai yang telah mendukung pembangunan seperti
hadirnya jalan tol yang melewati kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat ini
sebagai bentuk perhatian pemerintah,”ucap Erry Nuradi.
Mantan Bupati
Sergai itu juga menghimbau kepada masyarakat untuk mensukseskan pesta demokrasi
yang akan kita jalani beberapa hari kedepannya dengan hadir ke TPS dan
menggunakan hak pilihnya dengan bijaksana dalam memilih pemimpin yang dapat
mengayomi seluruh masyarakat, jujur,
berintegritas tinggi serta berkomitmen mensejahterakan masyarakat Sumut,
tandasnya.
Sementara Tokoh
Masyarakat Sumut H. Djarot Syaiful Hidayat menyatakan rasa bangga atas
antusiasme masyarakat Sergai yang hadir pada malam hari ini.
Filosofi orang Jawa
sangat dalam, namun kaum muda sudah mulai lupa. Oleh sebab itu, pada malam yang
baik ini kita lebih lestarikan budaya dan kita tidak lupa kepada asal usul
budaya kita sendiri. Saya mendukung dibangunnya monumen diaspora sebagai bentuk
kita menjiwai budaya dan adat istiadat yang tak lain adalah cerminan asli
masyarakat Indonesia, ungkapnya.
Pada acara tersebut
masyarakat dihibur dengan pertunjukan kesenian wayang kulit oleh dalang Sunadi
Gempa Harsono dan dalang muda Bayu Gunawan.(YR)