Bantuan Bibit Kedelai Terkesan Mubazir, Alsintan Diturunkan di Rumah Oknum LSM

Sebarkan:
Ilustrasi

Bantuan bibit kedelai dari Dinas Per­tanian dan Peternakan (Distanak) Serdang Bedagai yang disalurkan melalui Kelom­pok Tani (Poktan) melalui APBD tahun 2017 di Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban terkesan mubazir.

Salah seorang petani Zul (50) saat dijumpai dirumahnya, Selasa (5/6) kepada wartawan mengatakan, dirinya menerima bantuan bibit kedelai setiap rantai lahan se­banyak 1,7 kg. Bantuan itu diberikan pada November 2017 dan ditanam kemarin sebe­lum musim tanam sekarang ini, akan tetapi sekitar sebulan ditanam kemudian masuk air karena masuk musim tanam jadinya hasilnya gagal.

Keluhan yang sama disampaikan sejum­lah petani di desa tersebut kepada warta­wan soal berbagai bantuan alat mesin per­tanian (alsintan) yang dianggarkan melalui APBD maupun APBN yang tidak tran­sparan dalam pemanfaatannya.

Ironisnya, informasi yang diperoleh wartawan di lapangan, berbagai bantuan alsintan, mulai dari jetor, rotary, mesin penggiling padi (odong-odong) biasanya diturunkan di rumah salah seorang oknum pengu­rus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM ) yang bukan petani.

Kepala UPT Distanak Kecamatan Sei Bamban, Sujarwo ketika dikonfirmasi soal berbagai bantaun alsintan dan bibit kepada kelompok tani (poktan) di Desa Sei Bamban menyarankannya untuk melaku­kan konfirmasi ke Dinas Pertanian Sergai,.

“Soal itu coba tanyakan ke Dinas Pertanian saja. Saya hanya merekomendasi proposal poktan, namun penyerahan bantuannya tidak mengetahui persis,” ujarnya.

Menurutnya bantuan yang diberikan untuk pengadaan bibit kedelai kemarin setiap hektarenya mendapat bantuan memelaui rekening poktan sekitar Rp 1 juta lebih per hektare.

Terpisah, menurut keterangan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sergai Radianto Panjis kepada wartawan me­ngatakan belum mengetahui persis mengingat baru beberapa bulan menjabat. (YR)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini