Ditantang Kembalikan Kejayaan Catur, Sihar: Saatnya Mencari Bibit Pecatur Usia Dini

Sebarkan:

Pengurus Besar (PB) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) menantang Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara mendatang mampu menyembuhkan masa keemasan catur di daerah ini.

Dulunya pecatur asal Sumut, menjadi tumpuan bagi Indonesia di ajang internasional. Nama-nama seperti Narsal Situmbuk, Monang Sinulingga hingga GM Cerdas Barus, dan lainnya menjadikan Sumut sebagai lumbung pecatur dan disegani daerah lain. Namun, kondisi sekarang ini turun drastis.

“Dahulu Sumut salah satu gudangnya atlet catur nasional. Tahun 2013, Sumut melalui Putra Andika pernah juara nasional. Sekarang di mana? Padahal pemain catur sekarang sangat banyak. Memang untuk menjadi pemain kaliber nasional atau internasional banyak langkahnya,” ungkap Ketua Umum PB Percasi Pusat Utut Adianto saat membuka Kejuaraan Catur Terbuka Tingkat Nasional Piala Gubernur Sumut yang digelar di Lapangan Merdeka Medan, Sabtu (19/5/2018).

Di acara yang turut dihadiri Gubernur Sumut T Erry Nuradi, Wali Kota Medan T Dzulmi Eldin, anggota DPR RI Sofyan Tan, tokoh pemuda dan olahraga Sihar Sitorus, Utut menambahkan, olahraga catur tidak sekadar olahraga prestasi, melainkan keberadaanya sudah menjadi budaya bagi masyarakat. Modal dasar ini sudah bagus, tinggal memperbaiki sistem dan tekun dalam mengadakan pelatihan.

"Rencananya kita akan melaksanakan pelatihan di Sumut. Salah satunya melalui turnamen inilah di mana kita bisa berharap Indonesia bisa menjadi salah satu kekuatan di Asia kembali,” jelas Utut.

Menanggapi hal ini, Sihar Sitorus mengaku memang sudah sepatutnya mengembalikan masa kejayaan catur Sumut. Banyaknya pecatur Sumut yang menjadi harapan daerah dan Indonesia menunjukkan jika keberadaan pecatur Sumut memliki potensi besar.

"Potensi besar ini yang harus kita gali. Tugasnya tak hanya pada pengurus Percasi saja, pemerintah juga harus berperan aktif untuk turut mencari bibit pecatur dari usia dini," pungkas Sihar. (ril)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini