Simulasi penanganan pilkada ricuh |
Deliserdang -Meski pun pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Deliserdang
untuk periode 2018-2023 digelar pada 27 Juni 2018, namun Polres Deliserdang
sejak dini sudah mempersiapkan untuk mengatasi segala kemungkinan yang terjadi,
termasuk mengantisipasi jika ada massa yang anarkis.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Polres Deliserdang
menggelar latihan simulasi pengamanan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati
Deliserdang di depan Alun- Alun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang pada
Senin (26/02/2018) pagi.
Dalam similasi itu, Wakapolsek Lubuk Pakam Iptu Teddy
Napitupulu dan Wakapolsek Tanjung Morawa Iptu Edianto berperan sebagai Calon
Bupati dan Wakil Bupati Deliserdang.
Empat skenario pun digelar pada simulasi itu. Skenario
pertama ketika massa dari salah satu pasangan memasuki lokasi kampanye. Iptu
Teddy Napitupulu yang ketika itu berperan sebagai calon Bupati Deliserdang
didampingi Wakil Bupati Iptu Edianto berorasi jika mereka sudah terbukti dan
teruji.
Namun di tengah berorasi pada saat kampanye, massa
pendukung dari calon Bupati dan wakil Bupati lain terus bergerak kelokasi
kampanye. Namun personil Polres Deliserdang mampu mengatasi massa dengan
memberikan pengarahan.
Simulasi |
Lalu dilanjutkan dengan skenario kedua yaitu massa
memasuki lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS). Satu persatu pemilih mencoblos
pada kotak suara yang telah disediakan. Pencoblosan selesai dilaksanakan sekira
pukul 12.00 Wib dan selanjutnya dilakukan penghitungan suara. Saat penghitungan
suara, massa melakukan protes karena ada surat suara yang tidak sah. Personil
polisi memberitahukan situasi ke Posko Mantap Praja. Tak lama kemudian,
personil polisi tambahan turun kelokasi TPS dengan mengamankan oknum perusuh
dan penghitungan suara dilanjutkan hingga selesai.
Situasi semakin panas ketika memasuki skenario ketiga dan
keempat. Pada skenario ketiga, kotak suara yang rencananya akan dibawa ke
kantor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) oleh Kelompok Penyelenggara Pemungutan
Suara (KPPS) dengan pengawalan personil polisi dirampas ditengah jalan oleh
perampas yang mengemudikan sebuah mobil.
Personil memberitahukan kepada Posko Mantap Praja
sehingga personil tambahan turun dan melakukan pengejaran terhadap mobil yang
merampas kotak suara. Mendadak mobil yang membawa kotak suara yang dirampas itu
dihentikan personil polisi ditengah jalan dan langsung mengamankan orang yang
ada dalam mobil. Kotak suara berhasil diselamatkan dan oknumnya diamankan.
Situasi yang juga sangat panas terlihat pada skenario
keempat. Saat KPU Kabupaten Deliserdang mengumumkan pemenang Pemilihan Bupati
dan Wakil Bupati Deliserdang. Massa yang tidak terima berupaya masuk ke kantor
KPU Kabupaten Deliserdang. Personil Polres Deliserdang tetap bersiaga didepan
dan negosiator berupaya memberikan pengarahan kepada massa jika negeri ini
negara hukum. Namun massa tidak perduli dan terus bergerak masuk ke kantor KPU
Kabupaten Deliserdang dengan bertindak anarkis. Massa melempari personil polisi
dengan kemasan air mineral.
Situasi pun kian memanas. Bantuan Dalmas Polres
Deliserdang semakin bertambah. Mobil water canon diturunkan. Tembakan
peringatan diberikan tapi massa tetap bergerak menembus kantor KPU Kabupaten
Deliserdang. Untuk membubarkan massa, personil polisi menyirami massa dengan
air. Satu orang dari massa pendemo mengalami luka - luka dan harus mendapatkan
pertolongan dari tim medis. Petugas pun mengamankan beberapa orang pendemo yang
diduga menjadi provokator. Lalu massa membubarkan diri dan situasi dapat
terkendali.
Kapolres Deliserdang AKBP Eddy Suryantha Tarigan suatu
kembagaan bagi kami Polres Deliserdang memberikan gambaran pengamanan Pilkada
Deliserdang meski pun masih ada kekurangan. “Saat ini sedang dilakukan
verifikasi faktual selama seminggu sesuai hasil musyawarah di Panwaslih
Deliserdang. Anggota kami akan melekat kepada PPS dan PPL yang melaksanakan
verifikasi faktual. Saya menjami keamanan petugas yang melaksanakan verifikasi
faktual. Kita melibatkan 600 personil dalam simulasi ini, untuk pengamanan
Pilkada kita melibatkan 3200 personil gabungan," kata Eddy.
Menurut Eddy, simulasi ini hanya analisa singkat pihaknya,
masih banyak kemungkinan-kemungkinan yang terjadi yang selalu pihaknya lakukan
analisis setiap hari. “Saya berharap kepada seluruh personil agar tetap
semangat proses masih panjang sampai pelantikan. Tujuan kegiatan ini memberikan
gambaran situasi saat tahapan Pilkada," tegas Eddy.
Hadir dalam simulasi ini, Ketua KPU Kabupaten Deliserdang
Timo Dahlia Daulay didampingi para komisioner, Ketua Panitia Pengawas Pemilihan
(Panwaslih) Kabupaten Deliserdang Asman Siagian, Kasipidum Kejari Deliserdang
Robert Pakpahan dan tamu undangan lainnya.(manahan)