Kartu Sumut Pintar Masuk Program Andalan Djarot - Sihar

Sebarkan:


Pasangan Bakal Calon Gubernur Dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus akan mewujudkan Kartu Sumut Pintar (KSP)  sebagai salah satu program andalan mereka.

Program ini sengaja dicanangkan karena masih banyak warga Sumut yang membutuhkan biaya pendidikan. Sehingga ke depannya warga Sumut semua dapat bersekolah tanpa halangan biaya. 

Kartu Sumut Pintar rencananya akan dipakai untuk siswa SMA, SMK, dan pesantren yang sudah menjadi tanggung jawab pemerintah. Sementara SD dan SMP akan dikoordinasikan dengan Walikota dan Bupati.

Demikian disampaikan pasangan calon yang diusung PDIP dan PPP ini, dalam acara deklarasi Sahabat Sofyan Tan yang dilaksanakan di Kota Medan, Senin (22/1/2018) kemarin. 

Dalam sambutannya, Djarot mengatakan, Kartu Sumut Pintar nantinya akan melengkapi Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang selama ini sudah berjalan. Karena tidak semua warga yang kurang mampu bisa mendapatkan KIP, akibat masalah teknis pendataan yang kurang baik.

Mewujudkan Sumut pintar dengan konsep semua urusan mudah dan transparan, lanjut Djarot, bukan sesuatu yang sulit. Semua dapat dilaksanakan dengan niat tulus memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Dengan cara percepatan pembangunan dan memperbaiki infrastruktur yang sebagian besar kewenangannya ada di pemerintah pusat,” ucap Djarot.  

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, seluruh warga sumut harus sekolah hingga tingkat SMA. Oleh karena itu, Kartu Sumut Pintar akan dicanangkan untuk membantu warga yang kurang mampu, agar tetap mendapatkan pendidikan yang layak, tanpa memikirkan biaya yang besar.

“Konsepnya adalah, dana pendidikan tersebut langsung ditransfer ke yang bersangkutan. Supaya apa? Supaya mereka bisa bersekolah lebih baik. Ingat, warga Sumut itu suka belajar. Orang tuanya akan merasa bangga kalau anaknya bisa sekolah sampai tinggi. Jangan sampai mereka yang punya keinginan kuat untuk belajar itu terhenti gara-gara tak punya biaya,” ucap Djarot.

Sementara, Anggota DPR RI Sofyan Tan mengatakan, partisipasi pendidikan bukan hanya dari pusat, karena Presiden Joko Widodo telah menyalurkan dana ke daerah untuk dunia pendidikan. 

Menurutnya, apa yang disampaikan Djarot untuk mencanangkan Kartu Sumut Pintar adalah niat baik pasangan calon gubernur tersebut. 

“Kita berharap kepentingan untuk membantu biaya pendidikan orang-orang yang tidak mampu itu bukan kewenangan pusat saja. Tapi daerah harus mengambil peran. Dalam hal ini saya pikir apa yang disampaikan Bapak Djarot itu merupakan langkah daerah untuk mengambil peran yang tidak di-cover oleh pusat,” katanya. 

Perencanaan Kartu Sumut Pintar tersebut nantinya dapat dimanfaatkan bagi warga yang kurang mampu, sehingga warga mendapatkan pendidikan yang layak tanpa harus memikirkan biaya yang besar. (ril) 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini