Lagi...! Calon Penumpang Ngaku Bawa Bom di KNIA

Sebarkan:
Jenuh Dengan Pemeriksaan Ketat

2016-01-18_15.27.22

Adanya kejenuhan dengan antrian panjang di Security Chek Point (SCP) Bandara Kualanamu membuat calon penumpang kembali jenuh dan mengaku membawa bom. Alhasil kehebohan pun terjadi lagi, Senin (18/1/2016) pagi.

Kali ini dilakoni Ahmadi (61) warga Jalan Kapten Rahmadbudin, Kelurahan Kapok, Kecamatan Medan Marelan yang mengaku membawa bom di SCP lantai III Bandara Kualanamu pada Senin (18/1) sekira pukul 08.00 Wib.

Saat dilakukan pemeriksaan, Ahmadi mengaku membawa bom di dalam kotak bika Ambon yang baru dibelinya di salah satu tenant pusat oleh-oleh di Bandara Kualanamu.

Akibat pengakuannya tersebut, Ahmadi yang merupakan calon penumpang Batik Air nomor penerbangan ID 7014 tujuan Jakarta terpaksa harus diamankan petugas dan membatalkan keberangkatannya.

Berdasarkan pengakuan Ahmadi, awalnya dirinya membeli Bika Ambon dua kotak di pusat oleh-oleh salah satu tenant di Bandara Kualanamu. Namun setelah boarding tiket dan memasuki area SCP, salah seorang petugas AVSEV bertanya pada Ahmadi tentang isi di dalam kotak yang dibawanya.

Tanpa sengaja dirinya mengatakan kalau yang dibawanya adalah bom. Selanjutnya Ahmadi langsung diamankan Security Bulding. "Saya heran kenapa pengamanan begitu ketat sampai tali pinggang saya juga dibuka. Makanya sewaktu ditanya petugas apa isi didalam kotak bika ambon yang saya bawa, saya spontan bilang ini bom," terangnya.

Setelah menjalani pemeriksaan di Security Building ternyata petugas tidak menemukan benda mencurigakan seperti bom yang diucapkan oleh Ahmadi.

Meski begitu, Ahmadi terpaksa dibatalkan penerbangannya karena harus menjalani sejumlah pemeriksaan oleh pihak otoritas Bandara Kualanamu terkait pengakuannya membawa bom.

Pihak keamanan Bandara Kualanamu melalui Erson Ginting selaku Junior Maneger Keamanan Bandara Kualanamu membenarkan adanya pengamanan seorang calon penumpang pesawat tersebut.

Dirinya juga mengakui, pasca serangan bom di Jakarta kemarin, membuat peningkatan pengamanan di bandara Kualanamu semakin diperketat. "Katanya, pihak pengelola harus setiap saat waspada dengan ancaman ataupun teror demi keamanan penumpang di Bandara Kuala Namu.

"Kami himbau agar masyarakat tidak mengucapkan kata-kata tersebut agar tidak mengganggu kenyamanan penerbangan di Bandara Kualanmu. Makanya kita waspada dan mengamankan setiap hal yang mencurigakan,” tegasnya.

Kini ahmadi yang didamping istrinya Rubiati (48) dan putrinya Ayu (20) terpaksa membatalkan keberangkatannya ke Jakarta karena harus menjalani serangkaian pemeriksaan dan membuat pernyataan tertulis di Security Building sebelum diserahkan ke polisi. (walsa)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini