Munculnya kasus orang 'hilang' dan memilih gabung ke organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar), yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia, juga terjadi di Kota Binjai. Kasus ini pun menghebohkan keluarga besar, kerabat dan para tetangga mereka.
Salah satu buktinya, keluarga Fahmi Tanjung dan istrinya Yanti Sitompul bersama 2 anaknya, diduga ikut bergabung dengan Gafatar dan memilih meninggalkan pekerjaan dan sekolah anak mereka, kemudian pergi ke daerah Ketapang, Kalimantan Barat.
Menurut Amri Siregar, sepupu dari keluarga yang diduga bergabung dengan Gafatar, saat ditemui di Jalan Cendana, Gang Rajimin, Binjai Utara, menjelaskan, kalau Fahmi dan Yanti juga melarang anak mereka sekolah, dan harus sekolah di kantor Gafatar.
"Bahkan, menurut Gafatar yang diajarkan kepada saudara kami, sholat hanya 1 kali saja dalam 1 hari dan tidak mengenal sholat Ied. Bahkan, mereka juga menganggap Nabi Muhammad SAW adalah dongeng saja," kata Amri, Rabu (13/1/16).
Dua anak Fahmi dan Yanti, yang sedang duduk di bangku sekolah SD kelas 1 dan kelas 3, juga dipaksa untuk tidak bersekolah. "Kami bingung dalam hal ini, kenapa dilarang sekolah. Nggak habis fikir," sebut Amri.
Dijelaskan Amri lagi, keluarganya itu sudah menghilang dan pergi ke Kalimantan sekitar bulan 11 lalu. Hal tersebut diketahui, setelah Amri melihat ada formulir pendaftaran Gafatar milik teman Yanti dan suaminya, yang tertinggal di rumah mereka. "Kami bahkan berdebat dengan persoalan ini. Tapi, memang mereka tidak peduli," sebut Amri lagi.
Saat ini, Fahmi dan Yanti belum pernah kembali ke Binjai. Sementara, rumah tempat tinggal mereka selama di Binjai juga sedang dalam proses hendak dijual. Nantinya uang hasil penjualan rumah akan dimasukkan ke dalam kas Gafatar.
Sementara itu, Gafatar di Binjai selama 6 bulan belakangan ini sudah meninggalkan kantor mereka yang terletak di Jalan Ikan Arwana No 1, Kelurahan Dataran Tinggi, Binjai Timur.
Menurut Herman, warga di sekitar menerangkan, kantor Gafatar sendiri merupakan sebuah rumah milik marga Damanik dan tinggal di Siantar, yang disewa selama 2 tahun oleh Gafatar.
Usai pindah, kantor Gafatar pindah ke Jalan Gajah Mada, pasar 5, Binjai Timur. Menurut warga sekitar, setiap hari selalu ada saja kegiatan seperti sekolah untuk anak-anak TK dan SD, dengan tidak bayar. Bahkan, anak-anak juga diajari menari dan malam harinya selalu karaoke.
"Setelah pindah, masyarakat tidak mengetahui lagi, kemana kantor Gafatar ini," ujar Herman. (hendra)
