Medan Harus Bebas Banjir, Kalau Iya: “Malu Kita”

Sebarkan:
Kota Medan sudah hampir mirip dengan Jakarta. Rawan banjir. Diguyur hujan sebentar saja, genangan pun muncul. Sehinga menyebabkan kondisi yang tak nyaman.

Seperti yang sudah terjadi baru-baru ini. Akibat hujan deras yang mengguyur Medan dan sekitarnya pada Selasa malam lalu, menyebabkan banjir di sejumlah titik.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, sedikitnya delapan kecamatan terendam banjir.

Sementara di Binjai, ratusan rumah terendam air. Gara-garanya, Sungai Mencirim meluap. Kecamatan di Medan yang terimbas dampak banjir adalah Kecamatan Medan Johor, Medan Baru, Medan Selayang, Medan Sunggal, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Marelan, dan Medan Amplas.

Kepala BPBD Kota Medan Hannalore mengatakan, pihaknya tengah menyalurkan bantuan ke seluruh titik banjir. Bantuan yang mereka berikan berupa makanan, tenda, dan posko kesehatan.

"Yang perlu dievakuasi, kami evakuasi. Posko kesehatan sudah kami bangun. Tenda juga kami bangun. Kami juga memberi mereka makan. Tapi hanya makan siang, karena untuk makan pagi sudah lewat. Semua kami tolong. Sesuai dengan laporan camat dan lurah," kata Hannalore, Rabu (25/11) siang, seperti dilansir tribunnews.

Adakah solusi yang BPBD lakukan selain memberikan bantuan? Hannalore mengatakan, pihaknya tidak bisa melakukan penanganan preventif.

"Penanganan harus terpadu. BPBD lebih ke tugas-tugas evakuasi dan kemanusiaan. Kami pencegahan juga bisa, tapi hanya bisa ngasih masukan. Kami gak bisa mengerjakan. Yang mengerjakan Bina Marga dan Perkim," katanya.

Sementara itu, warga masyarakat mengeluhkan kondisi yang terjadi saat ini. Terutama ketika Medan diguyur hujan. “Kalau bisa pemerintah kota tanggap dan cepat turun tangan,” kata Eko, warga Medan Marelan.

“Yang terpenting menciptakan kondisi bebas banjir. Melakukan penataan ulang. Jangan sampai Medan seperti Jakarta. Malu kita,” ujar Eko. (sap)

 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini