Warga Ngeluh, Simpang dan Putaran di Tamora Pada di Sekati Polisi

Sebarkan:

Warga mau ke Jalan Bandara dari arah Lubukpakam Dipaksa Jauh Mutar 
DELISERDANG | Warga dan Pengguna Jalan yang melintasi Kawasan Simpang Kayu Besar Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang mengeluhkan jalan putaran yang disekati pihak Kepolisian. Pasalnya warga kerap terkena macet dan terpaksa mutar jauh sampai ke depan Polsek Tanjung Morawa kalau ingin menyeberang ke Jalan Bandara Kualanamu. 

" Heran kita lihat Polisi ini, semua putaran ditutupnya, udah disimpang kayu besar disekat, didepan lapangan Garuda disekat juga, lalu tadi didepan tol belmerah disekat juga pakai tali, hingga kita mutar lagi sampai didepan Polsek Tanjung Morawa. Enggak ngerti kita kenapa begitu cara mereka mengatur lalulintas di Tanjung Morawa ini, pening kali kita dibuatnya malah tambah macet jadinya," ucap Dani warga Tamora.

Hal senada dikatakan Ramli, mengaku heran dengan Polisi mengapa simpang kayu besar yang sudah dibangun lebih luas malah jarang difungsikan, malah kendaraan dari arah jalan bandara dipaksa mutar nyeberang di depan mesjid PTPN 2 dengan kondisi jalan yang sempit bagi truk besar apa lagi kontiner dari jalan bandara mau ke Medan atau tol.

" Simpang Kayu Besar itu tentunya dibangun dengan biaya yang besar dulu untuk bisa melancarkan arus kendaraan di persimpangan, tapi jarang digunakan. Malah disuruh mutar lewat jalan sempit jadi macet. Apa lagi yang ngatur jalan nyeberangi kendaraan itu selalu warga, bukan polisi. Jadi kerap macet jalan itu, ngeluh warga kalau sudah jalan lewat situ. Mau nyeberang kita disekat sekat diputar putarkan," keluhannya.

Warga berharap bagaimana pihak terkait bisa mengatasi hal ini, dan pihak kepolisian Polresta Deliserdang dapat membuka sekatan jalan yang menyulitkan warga dengan mengaktifkan jalan simpang kayu besar karena sudah dibangun menggunakan uang rakyat yang banyak.( Wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini