Mencuat Kasus Vina, Gogon Desak Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Namorambe

Sebarkan:

Polisi saat evakuasi jenazah Patar Ginting korban pembunuhan di Namorambe Deliserdang 
DELISERDANG | Mencuatnya kembali kasus pembunuhan Vina yang delapan tahun tak tuntas diungkap dan kini dibuka kembali untuk mengejar pelaku pelaku lain yang terlibat dalam pembunuhan itu membuat Gogon keluarga Almarhum Patar Ginting (50) yang tewas dibunuh perampok bersama istrinya Handayani (45) serta putri tunggalnya Siti Aisyah (7) di rumahnya yang terletak di Desa Suka Mulya, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang pada 12 Mei 2013 lalu minta Polresta Deliserdang dan Polda Sumut mengungkapnya.

Pasalnya, hingga saat ini selama 11 tahun berjalan kasus ini tidak juga bisa diungkap Polisi, dan tak satupun ada pelaku pembunuhan satu keluarga itu tertangkap guna mengungkap motif sebenarnya pelaku yang diduga lebih dari dua orang menghabisi nyawa Patar Ginting bersama istri dan putri kecilnya dengan sadis.

Patar Ginting istri dan putri kecilnya tewas mengenaskan dengan leher digorok senjata tajam oleh para pelaku yang datang pada malam hari. Pelaku mematikan listrik rumah korban dengan membalikkan stut meteran listrik. Korban yang keluar rumah langsung disergap pelaku dan dihabisi di depan pintu. Selanjutnya pelaku lain masuk dan menghabisi istri dan anak korban. 

Informasi yang dihimpun peristiwa pembunuhan ini terjadi pada 12 Mei 2013. Kasus ini sempat menggemparkan karena pelaku menghabisi nyawa 3 orang dalam satu malam. Korban dibunuh secara strategis di dalam rumahnya. Sempat ada dugaan kalau pelaku adalah orang yang cukup mengenal dekat keluarga korban. 

"Lihat kasus Vina bisa diungkap lagi di TV sama polisi ya saya juga sebagai keluarga korban ya mau juga agar kasus pembunuhan kakak saya dan keluarganya ini bisa diungkap lagi. Dalam pikiranku kalau ada yang bantu viralkan lagi kasus ini ya mungkin bisa terungkap lagi kalau polisi mau, "ujar Sayful alias Gogon keluarga korban. Selasa 29/5.

Gogon merupakan warga Desa Jati Kesuma Kecamatan Namorambe. Usahanya agar polisi bisa menangkap pelaku sudah dari dulu dilakukannya. Beberapa tahun lalu Gogon sempat berulang kali ke Polda Sumut untuk mempertanyakan perkembangan penyidikan termasuk ke Polresta Deli Serdang. Karena sudah beberapa kali ganti Kapolda dan Kapolres kasus pembunuhan keluarga kakaknya ini tidak juga bisa diungkap ia pun mengaku sudah tidak sanggup lagi untuk bolak balik ke Polda dan Polresta. 

"Aku sekarang sudah nggak kerja di kantor Desa lagi (sempat jadi perangkat desa) cuma pedagang kecilnya bang. Kan kalau mau pergi-pergi itu perlu biaya juga (untuk ongkos). Kan jauh juga dari kampung kami ini jadi nggak mau lagi aku kayak dulu ke Polda atau ke Polres," kata Gogon. 

Korban pembunuhan di Namorambe Deliserdang 
Gogon mengaku sebenarnya dirinya pernah dalam tidur dimimpiin oleh abang iparnya Patar Ginting. Dalam mimpinya itu abangnya itupun sempat menunjukkan muka pelaku yang terlibat dalam pembunuhan. Ia menyebut orang yang ditunjuk dalam mimpi adalah orang yang juga ia kenal. 

"Ada dua orang yang ditunjuk waktu mimpi itu satu aku kenal dan satu lagi tidak. Jadi yang nyuruh sama eksekutor ini aku yakin beda," kata Gogon. 

Untuk saat ini rumah korban di Desa Suka Mulia Hilir pun sudah tidak ada yang menempati. Kondisinya sudah semak belukar karena memang tidak ada yang merawat. Sejak kejadian rumah tidak lagi berpenghuni.

Kasus ini terjadi dimasa jabatan AKBP Dicky Patrianegara sebagai Kapolres Deliserdang dan saat ini sudah naik pangkat menjadi Brigjen di Mabes Polri, kasus pembunuhan sadis satu keluarga ini tak juga serius untuk diungkap.( Wan) 


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini