Ada Atika Untuk Madina, Ingin Lanjutkan Pembangunan

Sebarkan:

 

Atika Azmi Utammi saat memaparkan visi-misinya di DPD PKS Madina.

MANDAILING NATAL| Atika Azmi Utammi Nasution yang saat ini menjabat wakil bupati Madina mengaku masih punya niat dan keinginan untuk terus dapat berkontribusi aktif mewujudkan pembangunan yang lebih baik. Niat dan keinginan itu diutarakannya pada saat agenda penyampaian visi-misi bakal calon kepala daerah di DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Madina, Minggu (26/5/2024) sore.

"Niat saya masih sama seperti 3 tahun dua bulan lalu saat memaparkan visi misi di sini, saya ingin berkontribusi aktif dalam pembangunan Sumatera Utara khususnya Mandailing Natal, agar menjadi lebih baik," ujarnya di hadapan anggota panelis tim penjaringan bakal calon kepala daerah (Bacakada) PKS yang dipimpin oleh Wahiddin Arjun Rambe.

Niat dan keinginan itu pula, sebut perempuan peraih dua rekor muri ini menjadi alasan baginya memutuskan maju sebagai kepala daerah di Pilkada Madina 2024. Menurutnya, melalui politik akan lebih banyak dapat menyentuh masyarakat lewat kebijakan-kebijakan politis yang dibuat.

"Melalui politik lah, kami anggap kebijakan-kebijakan itu lebih cepat datang ke masyarakat. Karena dari sektor swasta yang bisa saya sentuh mungkin hanya karyawan dan keluarga saja, namun melalui politik jauh lebih banyak yang tersentuh masyarakat melalui kebijakan-kebijakan politis yang diambil oleh pemerintah," jelasnya.

"Maka dari itu, nawaitu (niat)-nya tetap sama, saya ingin meninggalkan sesuatu yang baik sebagai putri daerah, nama saya baik di Mandailing Natal dengan memajukan Mandailing Natal," ucapnya.

Selain itu, wakil bupati perempuan termuda ini turut menerangkan pencalonannya sebagai calon bupati bukan karena telah berselisih dengan Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution.

Dia pun menegaskan masih memiliki hubungan yang baik dengan Ketua PKB Sumut itu. Bahkan, menurutnya, Sukhairi juga ikut mendorongnya maju sebagai calon bupati.

"Perlu juga saya sampaikan, kenapa eskalasi dari wakil bupati menjadi calon bupati. Saya dengan pak Bupati, pak Jafar Sukhairi memiliki hubungan yang baik. Bahkan beliau yang mendorong saya untuk maju. Jadi kami tidak ada kata-kata retak hubungan, saya tidak menyalip beliau, beliau lah yang menyampaikan kepada saya 3 kali, beliau tidak maju. Di tiga kali itu beliau tidak pernah mendorong saya, tapi saya juga tidak pernah mengiyakan beliau tidak maju karena dulu ceritanya kami paket untuk periode berikutnya," terangnya.

Visi-Misi yang diusung Atika merupakan buah pikiran sendiri tanpa melibatkan konsultan politik.

Perempuan lulusan Universitas Of New South Wales (UNSW) Australia ini mengusung visi 'Melanjutkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan untuk Madina yang lebih baik'. 

Adapun misi-nya sebanyak 7 poin; pertama, pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang inklusif dan berkelanjutan yang dapat memudahkan mobilisasi sehingga perputaran ekonomi semakin cepat dan bertumbuh.

Kedua, meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan dan ekonomi sehingga menjadi daya dorong yang lebih kuat untuk Madina ya g lebih baik. Ketiga, pembangunan dan pelatihan karakter sumber daya manusia yang berakhlak dan berkompoten sehingga menjadi cikal bakal menghadapi perkembangan dunia yang sangat dinamis.

Keempat, menjaga dan melestarikan nilai agama, budaya dan kearifan lokal sebagai upaya pelestarian identitas Mandailing Natal yang beragama dan berbudaya. Kelima, pengentasan kemiskinan ekstrim, penurunan angka stunting di bawah standar nasional serta pemenuhan gizi anak untuk menghasilkan generasi yang sehat dan berkompoten.

Keenam, menyelaraskan program  pembangunan dengan pemerintah pusat dan provinsi sehingga pembangunan nasional yang bukan merupakan kewenangan pemerintah daerah tetap dapat dirasakan di Mandailing Natal.

Terakhir atau ketujuh, mendorong inovasi dari Organisasi Perangkat Daerah serta meningkatkan sinergitas dengan dunia usaha dan dunia pendidikan.

Atika menjelaskan, visi-misinya lahir dari buah pikiran sendiri bukan dibuat atau pun disusun oleh yang namanya tim konsultan politik.

"Kami tidak melibatkan konsultan politik dalam penyusunan visi-misi, karena kami ingin betul-betul buah pikiran ini yang ingin kami capai ke depan. Bukan masukan-masukan, tranding topik yang disusun oleh konsultan politik atau yang lainnya," katanya.

Selain itu, Atika juga mengatakan visi-misinya telah selaras dengan pemerintah pusat dan provinsi. Dia menyebut visi-misi itu dia buat setelah terlebih dulu melihat dan mempelajari garis besar terkait Rencana Pembanguan Jangka Menengah (RPJMD) untuk 5 tahun ke depan.

"Visi-misi ini kami selaraskan dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, karena kalau tidak selaras, kalau tidak satu tema mungkin nanti untuk mencari anggaran itu akan cukup susah. Tetapi kalau selaras tema pembangunannya lebih fleksibel mencari anggaran. Karena pembangunan ini ujung-ujungnya anggaran, tidak ada anggaran pembanguan mungkin akan stagnan," pungkasnya. (Rul)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini