Seminar STTPK, Gunakan Digitalisasi untuk Pertumbuhan Iman

Sebarkan:
FOTO BERSAMA: Peserta seminar foto bersama dengan narasumber.

MEDAN | Sekolah Tinggi Teologi Pelita Kebenaran (STTPK) gelar seminar di GBi Hotel Pelangi, Jalan Djamin Ginting Medan pada Selasa (5/3/2024) sore.

Seminar mengambil thema "Pengaruh Digitalisasi Terhadap Minat Membaca Alkitab Bagi Generasi Muda Masa Kini".

Dalam seminar ini, tiga narasumber dihadirkan. Tampil yang pertama narasumber Pdm Holly Simon Sitepu, STh.
Para peserta seminar.

Dalam paparannya, Pdm Holly Simon Sitepu, STh mengawali paparannya yakni sangat penting bagi kita untuk mengajarkan kepada anak-anak selagi masih usia dini untuk membaca Alkitab,

"Masa remaja adalah masa-masa  dimana seseorang akan mengalami suatu fase dari anak anak menjadi dewasa, (puber/jati diri). Latihlah diri kita untuk belajar membaca 1 pasal 1 hari," ujarnya.

Karena membaca menurutnya merupakan salah satu aktivitas selain daripada mendengar dan melihat, yang tujuannya adalah untuk mentransfer segala informasi yang ada baik itu merupakan berita, masalah, maupun ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan kita, khususnya kepada generasi muda, sehingga dengan banyak membaca maka akan menjernihkan cara kita berpikir dan, mengatur cara kita berbicara sehingga memperluas cara kita berakitifitas.

Kedua adalah PDP Abraham Pardede S.Sos yang dalam paparannya mengatakan manfaat digitalisasi yakni peningkatan perkembangan ilmu pengetahuan, memberikan kemudahan akan akses data,  meningkatkan kreativitas pelajar dan menghemat biaya operasional.

Sedangkan dampak positif digitalisasi yakni semakin mudahnya akses informasi,  update di segala bidang, lahirnya media massa online, peningkatan sumber daya manusia dan hadirnya referensi yang diteliti melalui online perpustakaan, media pembelajaran berbasis online dan diskusi online.

Namun PDP Abraham Pardede S.Sos menerangkan digitalisasi juga membawa dampak negatif yakni berkurangnya kemampuan belajar akibat penggunaan media digital yang berlebihan, terbatasnya aktivitas fisik pada anak, terganggunya tumbuh kembang anak, termasuk kemampuan sosial dan bahasa dapat terhambat.

Perkembangan otak anak belum mencapai potensi maksimalnya, dapat mempengaruhi kesehatan mata, konsentrasi dan kualitas tidur anak dan konsumer (target pasar).

"Digitalisasi targetnya utamanya Gen Z dan milenial. Saya berharap yang berperan di dunia teknologi supaya bisa mengontrol diri," tegas PDP Abraham Pardede S.Sos.

Sedangkan narasumber ketiga yakni Pdt DIr Yan JB Parrangan MTh Dosen dalam paparannya berharap kawula muda jangan jadi korban digitalisasi. "Gunakanlah digitalisasi untuk pertumbuhan iman kita," ujar Dosen Tetap di STTPK ini.

Menurut Pdt Dr Yan JB Parrangan MTh, saat ini banyak ajaran-ajaran yang menarik orang kepada kesesatan. "Saudara kalau ingin berhasil dan diberkati, pagarilah hidup anda dengan firman Tuhan," jelasnya.

Seminar ini dihadiri berbagai siswa SMA se-Kota Medan dan mahasiswa STT se-Kota Medan.

Oloan Duha salah seorang mahasiswa STT Pelita Kebenaran kepada narasumber meminta bagaimana cara niat anak muda untuk membaca Alkitab.

Menjawab pertanyaan Oloan, Abraham salah seorang narasumber mengatakan banyak cara untuk membaca firman, misalnya melalui aplikasi Alkitab digital dan audio. (ka)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini