WALHI Minta Aparat Tindak Perusak Hutan Mangrove di Pantai Cermin Sergai

Sebarkan:


SERGAI |
Makin meluasnya perusakan  lahan hutan mangrove di pesisir pantai Kabupaten Serdang Bedagai, mengundang keprihatinan sejumlah pihak tak terkecuali aktivis Wahana Lingkungan Hidup Sumut.

Lembaga Swadaya Masyarakat yang sangat memperhatikan Lingkungan ini berharap pada semua pihak agar tidak merusak lingkungan yang ada karena itu berdampak pada masa depan kehidupan. 

Saat ini kerusakan lingkungan semakin parah baik itu akibat ekspansi Industri maupun kegiatan Masyarakat. Beberapa lokasi yang menjadi perhatian serius WALHI adalah perusakan hutan lindung yang di garap industri maupun masyarakat menjadi ladang atau pemukiman.

Begitu juga dengan alih fungsi hutan mangrove di pesisir garis pantai Sumatera Utara pantai barat dan Pantai timur selat Malaka. Kerusakan hutan akibat limbah industri dan limbah masyarakat terus terjadi.  

Doni aktivis Wahana Lingkungan Hidup ( WALHI) Sumatera Utara saat dimintai tanggapan dilansir metro- online co, jum at 22/04/2022 di Deliserdang menyebutkan, pihaknya meminta aparat penegak hukum untuk menindak pelaku perusak hutan mangrove di pesisir pantai Cermin yang merubah fungsi hutan mangrove sebagai habitat ekosistem laut maupun pencegah abrasi dan ombak laut ke pemukiman masyarakat.

" Alih fungsi lahan hutan mangrove di jalur hijau pesisir pantai cermin oleh pengusaha terus di biarkan, ini mengancam ekosistem laut, pemerintah dan aparat penegak hukum jangan tutup mata, dampak kedepan habitat laut tempat bergantung ribuan masyarakat nelayan di daerah itu akan punah," ucapnya.

Dari pantauan, ada perambahan hutan mangrove besar besaran di Pesisir Pantai Cermin oleh pengusaha objek wisata. Lahan hutan mangrove yang dulunya menjadi tempat berkembang biak ikan, udang dan kepiting kini gundul di babat habis. 

" Iya sudah habis di babat pengusaha objek wisata hutan mangrove di pantai cermin di samping pantai Bali Lestari itu, kalau orang berduit sih bebas merusak hutan mangrove , kalau kita rakyat biasa pasti sudah ditangkap," ucap Fahrudin warga sekitar.

Warga berharap, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai tidak buta matanya melihat fenomena yang terjadi. Ekosistem pantai cermin ini terancam musnah akibat makin minimnya hutan mangrove akibat meluasnya lokasi menjadi objek wisata oleh oknum yang diantaranya anggota Dewan di DPRD Serdang Bedagai.( Wan) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini