Rudi Hartono Bangun: Bappebti Harus Tegas Terhadap Investasi Bodong

Sebarkan:


JAKARTA |
Maraknya kasus penipuan investasi bodong melalui aplikasi trading membuat DPR geram. Baik aplikasi Binomo, Quotex maupun Fahrenheit diduga telah merugikan masyarakat sekitar Rp5 Triliun.

“Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) harus segera mengambil tindakan tegas, jangan ragu,” kata Anggota Komisi VI DPR, Rudi Hartono Bangun kepada wartawan di Jakarta, Senin (28/3/2022).

Pasalnya, kata Rudi, masih banyak aplikasi investasi bodong yang diduga berkedok perjudian masih masih marak. Bahkan Bappebti dinilai terlambat melakukan mitigasi. “Adanya kekosongan hukum dalam regulasi ini harusnya cepat diantisipasi. Makanya, banyak aplikasi investasi bodong ini yang belum diblokir,” jelasnya.

Harusnya, lanjut Anggota Fraksi Nasdem, Bappebti bisa memberikan jaminan keamanan pada investor dan nasabah, melalui regulasi dan keberadaan lembaga kliring sebagai jaminan. “Jadi regulasi apa yang dibutuhkan, hingga membuat tata kelola, komunitas kripto dan digital currency bisa berjalan berkelanjutan,” terangnya.

Melonjaknya animo masyarakat, sambung Legislator dari Sumsel III, terkait transaksi crypto currency dalam investasi bodong ini memang menimbulkan resiko tinggi, banyak pedagang aset kripto yang membawa lari uang nasabah. “Jadi ini harus menjadi perhatian Bappebti. Apalagi masyarakat masih lemah dalam hal literasi keuangan,” imbuhnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Indrasari Wisnu Wardhana, mengakui belum ada regulasi yang mengatur robot trading atau perdagangan secara robot di Indonesia.

“Ada kekosongan hukum, karena sampai sekarang kita belum ada yang mengatur mengenai robot trading. Dan kita sedang melakukan kajian,” kata Wisnu saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (24/3/2022).

Wisnu memaparkan robot trading pada prinsipnya menggantikan fungsi manusia dalam melakukan perdagangan.

“Karena kalau kita trading saham, forex atau apapun kita kan harus lihat komputer setiap hari. Karena perubahannya tiap jam. Nah robot itu dibikin untuk menggantikan kita,” ujar Wisnu.

Tetapi, lanjutnya, robot trading tidak bisa membuat keputusan, karena robot trading hanya sebagai alat analitik yang membaca riwayat ke belakang atau past performance.(rel)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini