Pasar 3 Timur Marelan Kerap Kebanjiran

Sebarkan:


Anak anak bermain sambil mandi mandi dia air yang menggenangi puluhan rumah warga di Gang Boy, Lingkungan 25, Kel. Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan kerap kebajiran air hujan, Kamis (24/3).


BELAWAN | Puluhan rumah di Gang Boy, Lingkungan 25, Kel. Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan kerap kebajiran air hujan, Kamis (24/3).

Buruknya saluran drainasi atau paret di kawasan tersebut menyebabkan hal itu terjadi. "Drainase disini banyak yang tumpat dan alur pembuangannya tidak ada," kata Rahman, 35, warga setempat.

Air yang menggenangi pekarangan dan rumah warga datangnya dari arah Jalan Marelan Raya, Pasar 3. "Kami selalu dapat air kiriman dari depan SPBU Pasar 3 yang posisi tanahnya lebih tinggi dari tempat kami," kata Rahman menjelaskan.

Akibat hal tersebut aktifitas warga sering teganggu termasuk kegiatan ibadah di Mesjid Muhammadiah yang berada di kawasan itu. Perabotan rumah warga banyak yang rusak dan kesehatan warga terutama anak anak menjadi terancam.

"Kalau penyakit kutu air sudah selalu kami rasakan akibag kaki selalu tergenang air yang jorok dan bau. Hujan biasapun selalu memgakibatkan banjir di sini," tambah Rahman.

Warga sudah berulangkali menyampaikan keluhan mereka ke pemerintah setempat dan anggota DPRD Kota Medan asal Medan Utara. Namun belum mendapat respon yang membahagiakan.

"Kemarin sudah pernah kami sampaikan kepada DPRD Medan saat mengadakan reses di daerah ini. Namun belum juga membuahka. Hasil," ujarnya.

Tokoh pemuda Marelan, Wahidin mengharapkan pemerintah dalam hal ini Pemko Medan segera respon keluhan warga tersebut. "Saat ini Walikota Medan sangat fokus pada perbaikan fisik termasuk drainase dan jika masalah ini segera disampaikan, pasti akan cepat disambut Pemko Medan," katanya.

Ditambahkan, pesatnya pembangunan komplek perumahan yang tidak mengindahkan peraturan di Marelan, menyebabkan banjir selalu melanda kawasan tersebut.

"Setiap tahun ada pembangunan komplek perumahan. Namun perizinannya tidak melalui prosedur. Akubatnya banyak drainase yang ditutup dan antara drainase tidah saling menyambung. Akubatnya air mengenanngi daerah yang rendah," tururnya. (RE Maha/REM)











 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini