Pedagang Tahu Tempe di Deliserdang Terancam Gulung Tikar

Sebarkan:

Pengusaha UMKM tahu balok di Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubukpakam Kabupaten Deliserdang, Senin 21/02/2022.

DELISERDANG |
Harga kacang kedelai dalam kurun waktu satu tahun terakhir tidak terkendali, akibatnya banyak pengusaha UMKM produksi Tempe dan Tahu di Kabupaten Deliserdang terancam gulung tikar.

Yatiman (60), salah seorang pengusaha tahu dan tempe di Jalan Keluarga, Kelurahan Paluh Kemiri, Kecamatan Lubukpakam Kabupaten Deliserdang salah satu pengusaha UMKM yang merasakan dampak ketidak stabilan harga bahan baku kacang kedelai.

Dikatakan Yatiman, dirinya sudah 35 tahun merintis usaha pembuatan tahu dan tempe. Usaha ini kini kembang kempis karena gejolak harga bahan baku kacang kedelai yang tidak menentu.

"Harga kacang kedelai saat ini sudah sangat  mahal mencapai Rp 12 ribuan perkilo, sebelumnya hanya Rp 6 ribuan perkilo. Kita usaha sudah makin sulit, ini coba bertahan seadanya, kasian para pekerja yang sudah lama, kalau usaha ini tutup, pekerja saya kehilangan penghasilan, begitu juga saya, tapi di tahankan biaya produksi sudah tak sesuai," keluh Yatiman.

Yatiman saat ini memproduksi tahu balok siap makan dengan penjualan 1500 perbuah yang sebelumnya hanya 1000 perbuah, harga ini terpaksa di naikkan karena biaya produksi pembelian bahan baku yang meningkat. Sementara untuk tempe ukuran sedang itu di jual dengan harga 3500 perbatang dari sebelumnya 3000 perbatang. 

Sementara itu, untuk harga tahu mentah ukuran biasa tidak ada kenaikan harga masih dengan harga jual Rp 1000 rupiah perbuah, hanya saja kwalitas tahu menjadi lebih lembek  kurang padat seperti biasanya.Untuk harga di warung, harga eceran tempe antara 3000- 5000 perbungkus.(Wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini