Putra Terbaik Tanjungbalai Letda Samuel Lulus Akmil TNI AU

Sebarkan:


TANJUNGBALAI
I Putra terbaik Tanjungbalai Letda Samuel Aritonang, S.Th (28) lahir 24 Januari 1993 di Kota Tanjungbalai Provinsi Sumatera Utara, anak kelima dari lima bersaudara dan saat ini keluarga tinggal di Teluk Ketapang (Tekap) gang Bintangor Kelurahan Sirantau Kota Tanjung Balai, telah lulus menjadi Prajurit TNI Angkatan Udara.

Letda Samuel Aritonang, mengisahkan pengalamannya kepada media ini, Senin (22/3/2021) bahwa dirinya merupakan anak dari pasangan D Aritonang Simare-mare dan H. Biru Hutabarat terlahir dari keluarga sederhana.
 
Dimana Ayah nya bekerja sebagai penjual ikan keliling, menjaja dagangannya dari satu kampung ke kampung yang lain menggunakan sepeda motor, sedangkan ibu hanya seorang ibu rumah tangga, tuturnya.

Sedikit menceritakan pengalaman sebelum menjadi seorang perwira TNI Angkatan Udara, Keinginan untuk  menjadi abdi negara di militer telah ada dalam dirinya sejak kecil, Namun bersamaan dengan hal itu dirinya juga rindu menjadi pelayan Tuhan. 
 
Seiring waktu, ketika dirinya masuk SMA Negeri 2 Kota Tanjung Balai, keinginan untuk menjadi seorang TNI begitu menguat, namun menyadari kondisi ekonomi keluarga orang tua terbatas, bahkan kadang kondisi kesehatan mereka yang sering sakit-sakitan, serta mengingat  biaya untuk masuk ke TNI cukup besar, Semua kenyataan ini membuat langkah kaki untuk mencapai impian tersebut harus berhenti .

Usai Tamat SMA, mulai timbul kebimbangan antara ingin mendaftar kuliah atau ikut test TNI, hal itu membuat dirinya memilih menganggur setahun untuk menggumuli masa depan dalam doa kepada Tuhan, hingga tepat setahun kemudian, ia pun memutuskan berangkat ke Jawa Timur untuk kuliah di Institut Injil Indonesia di kota Batu-Malang. 

 Selama berada di bangku perkuliahan pikiran untuk mengabdi bagi ibu Pertiwi Indonesia selalu terngiang, hingga tiba ia nya lulus kuliah di tahun 2017, dirinya pun mencoba mengikuti test, namun hasilnya gagal.

Kegagalan itu sendiri menjadikannya pelajaran berharga, sembari mengevaluasi diri untuk lebih baik lagi, lebih semangat dan tekun melatih diri untuk siap dalam tes selanjutnya.

Kemudian untuk sementara waktu dirinya melanjutkan Pelayanan di salah satu Gereja di kota Jakarta, Setelah beberapa lama melayani di sana, kembali beradu nasib di tahun 2018, Pergi ke malang untuk mempersiapkan diri.

Kala itu dirinya langsung dilatih oleh seorang tentara, ia nya berusaha lebih keras, menambahkan porsi latihan dari jadwal yang di tentukan, melatih fisik di siang hari untuk lari dan renang, kemudian pada waktu-waktu luang berusaha  menambah wawasan dengan membaca buku-buku seputar test TNI.

Meminta banyak saran dan pengalaman dari beberapa tentara ketika mengikuti seleksi dan tak kala penting dirinya juga dua kali melakukan medical check up agar dapat memastikan kesehatannya baik untuk menjadi seorang TNI.

Puji Tuhan, ketekunan dan keberanian untuk mencoba memberi hasil yang baik. ia nya mendaftar kembali di Penerimaan Daerah Pangkalan Udara Abdul Rahman Saleh Malang, semua test yang ada dapat di ikuti, baik di daerah maupun di Pusat hingga dinyatakan lulus dan berhak mengikuti pendidikan militer di Akademi Magelang tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun. 

Tepat pada tanggal 11 Juli 2019, ia pun dilantik menjadi seorang perwira TNI Angkatan Udara oleh Panglima.

Dan hal itu  sangat membahagiakan apalagi saat melihat kedua orang tua saya meneteskan air mata dengan perasaan haru serta bangga melihat hasil perjuangan anaknya.

Tak sampai disitu, ia nya juga mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikan KIBI di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta, dan Saat ini ia nya bertugas di Pangkalan Udara Dominicus Dumatubun Kepulauan Kei Kabupaten Maluku Tenggara.

Atas semua hal ini, ia menyadari bahwa hanya oleh karena kebaikan Tuhan semata keberhasilan itu dapat diperoleh.  

Pesan nya bagi generasi muda yang ingin mencapai cita-cita, ada prinsip iman yang saya pegang yaitu Jika Tuhan membuka pintu, maka tidak ada satupun dapat menutupnya dan jika Tuhan mengangkat maka tidak ada satupun dapat merendahkannya, itulah iman kepercayaan kepada Tuhan. 

Begitupun dirinya juga tidak lupa untuk meminta doa restu dari kedua orang tua, karena kesuksesan seorang anak tidak terlepas dari doa restu orang tua yang telah membesarkan dan mendidik anaknya. 

Dan tak kalah penting adalah dengan mempersiapkan diri sebaik mungkin, latihan dengan sungguh-sungguh, fokus terhadap apa yang mau kita raih dimasa depan, Sehingga jika hal itu telah dilakukan maka saya yakin pintu keberhasilan sedang terbuka menanti kita. 

 Bagi adik-adik yang sedang berjuang namun merasa bahwa semua serba terbatas, kondisi ekonomi orang tua yang tidak memadai untuk mencapai cita-cita, kiranya pengalaman pribadi saya menjadi motivasi bagi kita semua agar tetap yakin dan berharap  kepada Tuhan adalah sumber pengharapan, serta fokuslah pada impian di depan, latihlah diri semaksimal mungkin maka apa yang kamu cita-citakan akan kamu capai, Tetap semangat,"Pungkasnya.(Surya/ed).
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini