BPOM akan Jelaskan Status 'Obat Corona' Unair

Sebarkan:
ilustrasi: iStock
JAKARTA | Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan pihaknya akan memberikan penjelasan terkait evaluasi hasil uji klinis kombinasi obat virus Corona COVID-19, yang dikembangkan oleh TNI AD, Badan Intelijen Nasional (BIN), dan Universitas Airlangga (Unair).

"Akan ada penjelasan dari Badan POM," tegas Penny saat dihubungi, Minggu (16/8/2020).

Beberapa kombinasi obat yang sedang dalam proses pengajuan izin edar dari BPOM untuk penyembuhan pasien Corona, yaitu lopinavir-ritonavir-azitromisin, lopinavir-ritonavir-doksisiklin, dan hidroksiklorokuin-azitromisin. Disebutkan, kombinasi obat ini telah lulus uji klinis terhadap 754 pasien.

"Hari Rabu saya menghadap Kepala BPOM itu dalam rangka secara resmi mohon dukungan untuk percepatan izin. Hanya izin edar," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, saat acara penyerahan hasil uji klinis obat Corona di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, Sabtu (15/8/2020).

Andika juga menjelaskan, saat ini sudah tidak ada kendala terkait persiapan produksi kombinasi obat tersebut. Maka dari itu, ia berharap proses pengajuan izin berjalan dengan lancar dan cepat.

"(Kemungkinan kendala lain) tidak ada. Makanya, untuk rencana produksi sekarang kita hadirkan Kimia Farma, lembaga farmasi Polri, lembaga farmasi AD, IDI, Apoteker Indonesia. Sekarang kita akan inventarisir, bahan bakunya apa saja. Ketua tim penelitiannya ada di sini, segera kita rencanakan, termasuk proposal anggaran dan detailnya sambil menunggu izin itu tadi," ujarnya. (Dc)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini