Kepala BNNK Pematangsiantar Drs. Tuangkus Harianja menyampaikan kegiatan ini digelar mengingat sangat pentingnya pengetahuan dasar Adiksi, Konseling & Rehabilitasi (Lanjutan).
"Indonesia Darurat Narkoba, sebagian besar terkena paparan narkoba. Harus diketahui efek zat yang ditimbulkan penyalahgunaan, antara lain Depresan, Stimulan serta Halusinogen/Halusinasi," katanya.
Tuangkus juga menerangkan tentang perilaku, pola fikir adiksi serta tahapan perubahan dan hambatan dalam proses pemulihan terhadap pecandu Narkoba.
Selain tentang Adiksi juga dijelaskan tentang rehabilitasi penyalahgunan narkoba.
Sementara, Wakil Wali Kota Pematangsiantar Togar Sitorus selaku Narasumber I (pertama) menyampaikan penguatan pemaparan materi strategi pemberdayaan masyarakat dalam upaya P4GN di Instansi Pemerintah serta mendukung penuh kegiatan BNNK Pematangsiantar.
Kemudian, Kasubbdit Penganggaran Dinas Bappeda Kota pematangsiantar Roos Meyriana Siahaan selaku narasumber II (dua) mengatakan masih tingginya tingkat kerawanan narkoba (Provinsi Sumut) sebagai daerah terbanyak pecandu narkoba di Indonesia.
Menurutnya, pemerintah memiliki keterbatasan sumber daya (SDM, Anggaran, Material, Metodologi).
"Dalam hal ini perlu melibatkan seluruh Komponen untuk berperan serta dalam P4GN. Bappeda juga turut serta mendukung pelaksanaan rencana aksi Nasional P4GN di Kota Pematangsiantar," ujarnya. (John/Sdy)
