2 Begal Kota Medan Ditembak Mati, Kapoldasu:Kalau Lawan Lagi, Matikan Saja!

Sebarkan:
MEDAN | Petugas gabungan kepolisian Polrestabes Medan bersama Polsek Medan Baru berhasil menangkap 4 anggota komplotan begal sadis yang kerap beroperasi di Kota Medan.

Informasi yang dihimpun, 2 dari 4 pelaku begal itu tewas ditembak petugas, karena sempat menyerang petugas saat akan dilakukan penangkapan.

2 pelaku yang tewas ditembak itu yakni, Guntur Syahputra dan Leou Halawa. Sementara, 2 pelaku lainnya yakni Tengku Aditya Hidayat dan Muhammad Ferdian dilumpuhkan dengan timah panas pada kedua kakinya.

Awalnya petugas gabungan menangkap Tengku Aditya pada 17 Agustus 2019 di salah satu rumah di Jalan Sampul, Kota Medan. Pada hari itu juga, petugas memburu rekannya, Muhammad Ferdian dan berhasil ditangkap di Jalan Sosial.

Selanjutnya, petugas melakukan pengembangan dan berhasil menangkap dua tersangka lainnya, yakni Leou Halawa dan Guntur Syahputra, pada Senin (19/8/2019) kemarin.

Dua pelaku terakhir ini berperan untuk melukai korban. Setelah diinterogasi, Leou dan Guntur mengaku menyimpan senjata tajam yang mereka gunakan di daerah Sunggal.

Kemudian, petugas bergerak membawa mereka kesana untuk mencari barang bukti itu. Namun, saat tiba di sana, Leou dan Guntur tiba-tiba mengambil senjata tajam dari semak-semak dan menyerang petugas. 1 polisi terluka di bagian tangan karena aksi penyerangan ini.

Mereka kemudian berusaha menyerang petugas lain, sehingga polisi memberikan tembakan peringatan. 2 pelaku yang kalap ini tidak menghiraukan tembakan peringatan, sehingga polisi menembak mereka hingga tewas kehabisan darah.

Selain melumpuhkan para pelaku, petugas juga berhasil menyita barang bukti dua unit sepeda motor, pisau kecil, rencong dan pisau sangkur.

Dalam pemaparan kasus di RS Bhayangkara Medan, Rabu (21/8/2019), Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menjelaskan, dalam pengungkapan kasus ini ada 4 pelaku diamankan.

“Ada 4 pelaku kita amankan. 2 diantaranya diberi tindakan tegas terukur dan dikirim ke tempat semestinya (tembak mati, red). 2 lagi kami tembak kakinya," ujar Kapolda didampingi Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, Kasat Reskrim AKBP Putu Yudha Prawira dan Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing.

Kapolda kembali menegaskan, pihaknya akan melakukan tindakan tembak ditempat apabila ada pelaku kejahatan yang melawan petugas.

Jenderal bintang 2 ini telah mengintruksikan anggota di lapangan untuk tidak segan-segan memberi tindakan tegas terhadap para penjahat yang menyerang petugas.

"Kalau mereka buat lagi dan mengancam nyawa petugas, matikan saja," tegasnya.

Sementara, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, pelaku ini telah beraksi sedikitnya di 7 lokasi pada sejumlah titik di Kota Medan selama bulan Juni hingga Juli lalu.

Operasi penangkapan keempat begal sadis ini setelah petugas kepolisian menganalisa rekaman kamera pengawas saat aksi terakhir mereka di depan Kantor BPJS Ketenagakerjaan yang sempat viral di media sosial, beberapa waktu lalu.

"Para pelaku ini merupakan komplotan begal yang sadis. TKP ada 7 yang kita ungkap. Ini juga merupakan pelaku BPJS Pattimura, namun tidak ada korban,” ujar Kombes Dadang.

Dijelaskan Dadang, dalam operasinya, para begal tidak segan-segan melukai korban dengan senjata tajam. Mereka menyasar tangan kanan korban sebagai target, sehingga memudahkan untuk melumpuhkan korban.

Tampak beberapa korban yang turut dihadirkan saat pemaparan kasus itu, semuanya mengalami luka yang cukup parah pada tangan kanan.

“Setelah tangan korban sudah luka dan lumpuh, para pelaku begal bebas membawa kabur sepeda motor milik korban, karena korban tidak bisa lagi membawa sepeda motor. Itu bukan hanya sekali dilakukan, tapi berulang-ulang. Sadis," pungkasnya.(*)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini