Warga Demo Pembangunan Kantor Camat Tanjung Morawa di Lahan Exs PTPN

Sebarkan:

Foto : Warga Demo Pembangunan Kantor Camat di Tanjung Morawa ( MOL/GN)
DELISERDANG | Puluhan warga Desa Dagang Kerawan dan Desa Tanjung Morawa B, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang protes pembangunan Kantor Camat dilahan garapan Eks HGU PTPN2 yang akan diresmikan, Rabu, 29/10/2025.

Warga menolak lahan garapan tersebut diambil paksa oleh Pemkab Deliserdang karena menurut mereka lahan itu warga yang memperjuangkannya hingga lepas dari HGU dan Pemerintah tinggal menguasainya.

" Ini tanah garapan masyarakat petani dagang kerawan dulu yang memperjuangkan kenapa pemerintah tinggal mengambil. Kami tidak setuju," ucap salah seorang warga.

Upaya pembangunan Kantor Camat Tanjung Morawa yang ditentang sejumlah warga dan Petani Desa Dagang Kerawan tak kondusif meski Pemkab sudah menyiagakan sejumlah aparat Kepolisian dan Satpol PP untuk mengamankan lokasi yang akan dilakukan peresmian peletakan batu pertama itu.

Warga dan petani sempat ribut dengan anggota FKDM yang dianggap warga sebagai propokator dan yang bersangkutan  nyaris dikeroyok massa. 

Camat Tanjung Morawa Gontar Panjaitan saat dikonfirmasi mengatakan bahwa lahan seluas 5000 meter lebih itu sudah menjadi hal milik Pemkab Deli Serdang yang sah dan segera akan dibangun Kantor Camat Tanjung Morawa pindahan dari lokasi lama di pekan Tanjung Morawa.

" Lahan ini sudah menjadi milik Pemkab Deli Serdang yang sah dan tidak ada alasan warga menentang untuk pembangunan dilakukan," sebut Gontar Panjaitan.

Sementara dilokasi sejumlah warga dan petani Desa Dagang Kerawan masih melakukan aksi protes ada juga yang membawa poster.

Sebelumnya, pihak Kecamatan mengerahkan petugas Satpol PP, Polisi dan TNI Babinsa Koramil untuk menggusur tujuh Bangunan rumah dan tempat jualan warga dilahan tersebut.

Proses penggusuran bangunan mendapat perlawanan sengit dari warga, hingga satu orang dianggap propokator sempat juga diamankan Petugas Polsek Tanjung Morawa karena dituding melakukan penyerangan terhadap petugas.

Warga yang menolak tempat tinggalnya dirubuhkan mencoba mempertahankan tempat tinggal mereka dengan sekuat tenaga. Anak anak kecil warga itu juga sampai trauma dengan kebrutalan petuhas yang mengeluarkan paksa barang barang warga dari dalam rumah serta merubuhkan bangunan dengan buldozer.

Akibatnya sejumlah warga yang rumahnya dirubuhkan paksa pemerintah itu menjadi gelandangan tak punya tempat tinggal. Anak anak mereka juga terlantar tak sekolah.( GN)




Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini