![]() |
| Momen Irjen Pol. (Purn.) Eddy Sumitro Tambunan, MSi foto bersama ibu terkasihnya Restiana Br. Simanjuntak atau Op. Stella Boru, semasa hidup. (mol/ist). |
MEDAN | Nuansa duka yang sarat penghormatan menyelimuti semesta Toba menyusul kabar berpulangnya Restiana Br. Simanjuntak atau Op. Stella Boru, Senin (20/10/2025).
Ibunda terkasih dari Irjen Pol. (Purn.) Eddy Sumitro Tambunan, MSi ini, kembali ke pangkuan Tuhan dalam sebuah pencapaian yang diinginkan yakni saur matua.
Saur matua adalah status agung yang melambangkan kematian sempurna, dimana almarhumah telah tuntas menunaikan dharma baktinya.
Beliau berpulang setelah menyaksikan seluruh putra-putri dan cucu-cucunya berhasil berumah tangga, meraih kesuksesan dan menapaki jalan kehormatan.
Ibu teladan dan sang dermawan ini dikenang sebagai ibu yang teguh, bijaksana dan penuh kasih sayang serta keteladanannya melampaui lingkungan keluarga. Warisan karakternya terpancar dari kepedulian sosial yang mendalam.
Almarhumah dikenal luas karena kebaikan hatinya kerap membantu mereka yang membutuhkan serta menjadi pemerhati aktif yang loyal di lingkungan gereja.
Jejak kemurahan hati ini menjadi poda (nasihat) tak tertulis yang abadi bagi seluruh keturunan.
Manifestasi agung adat dalihan na tolu prosesi perpisahan yang berlangsung khidmat di rumah duka, Jalan AR. Hakim Gang Rahayu, Medan, menjadi panggung megah bagi perwujudan sistem kekerabatan dalihan na tolu.
Ribuan sanak saudara, mencakup anak (keturunan), boru, dongan tubu (saudara semarga), hula-hula dan dongan sahuta, bersatu dalam keharmonisan adat.
Upacara adat Toba digelar dengan tertib ritualistik, dipenuhi alunan andung (ratapan adat) yang syahdu dan nyanyian pujian gerejawi. Setiap sambutan, khususnya dari perwakilan hula-hula, disampaikan dengan diksi yang luhur, sarat poda yang menekankan pada warisan moral dan budi pekerti almarhumah.
Momen ini turut dihadiri sejumlah tokoh kehormatan, termasuk menantu ketiga almarhumah Drs. Augus Hendra Simatupang, S.H., M.H., yang merupakan salah satu tokoh dalam Punguan Raja Simatupang Siburian se-Indonesia dengan ditandai dengan banyak punguan Raja Simatupang dan boru yang hadir si moment acara simatuani boru.
Kehadiran massa yang membludak menggaris bawahi luasnya jaringan kehormatan yang dimiliki keluarga.
Di tengah padatnya rangkaian acara saur matua, keluarga menunjukkan kemuliaan hati yang luar biasa. Secara resmi, di hadapan pelayat, keluarga mengumumkan bahwa tali kasih atau tuppak (sumbangan duka) yang diserahkan akan dikembalikan seluruhnya sebagai donasi kepada organisasi atau kelompok yang memberikannya.
Sikap ini menegaskan bahwa fokus utama acara adalah penghormatan tulus, bukan perihal kebendaan.
Puncak penghormatan adat ditandai dengan mangampu (ucapan terima kasih resmi) yang disampaikan oleh putra sulung almarhumah yakni Irjen Pol. (Purn) Drs. Eddy Sumitro Tambunan, M.Si.
Beliau, mewakili keluarga besar, menyampaikan rasa syukur atas doa dan penghiburan yang tulus dari seluruh hadirin sembari meneteskan air mata haru.
Momen ini melukiskan perpaduan antara ketulusan hati dalam kehilangan dengan sukacita atas status Saur Matua yang telah diraih.
Almarhumah dikebumikan dengan penuh kehormatan di pemakaman keluarga Taman Eden, Tanjung Morawa, Medan.
Prosesi ini menjadi perayaan atas tuntasnya sebuah kehidupan yang sempurna, penuh bakti, dan dihiasi kemuliaan. (rel/REM).

