Proyek Pusat, Ratusan Sekolah di Deliserdang Dapat Kiriman Smart TV Seharga 26 Juta

Sebarkan:

Foto : Smart TV Pemberian Dari Pusat ke Sekolah di Deliserdang ( MOL/ GN)
DELISERDANG | Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang sibuk memantau pembagian ratusan unit Smart TV ke sekolah SD dan SMP. Proyek Smart TV ini merupakan proyek baru dari pusat yang disetujui Presiden Prabowo Subianto dengan menargetkan 330 ribu unit hingga akhir tahun 2025 diberikan ke sekolah sekolah dengan total anggaran negara mencapai Rp 8 trilyun lebih.

Fasilitas smart tv  bersifat interaktif digunakan sebagai sarana pengawasan terhadap belajar mengajar. Sebagai akses untuk dapat melakukan kegiatan belajar mengajar kapan saja tanpa melalui seluler. Harga Smart TV dibagikan mencapai Rp 26 juta Perunit.

Terkait hal ini, Sekertaris Dinas Pendidikan Irwansyah saat dikonfirmasi membenarkan sudah beberapa hari ini Dinas Pendidikan sibuk mengawasi pembagian Smart TV  ke sekolah sekolah. Ia juga tak menampik ada ratusan unit yang dibagikan.

" Untuk jumlahnya saya belum tau berapa, nanti kita cek. Ini kita masih terus disibukkan dengan proses pembagian ke sekolah sekolah," ungkap Irwansyah. Selasa, 28/10/2025.

Sementara Pihak sekolah mengaku tak begitu kaget dengan adanya bantuan smart TV ke sekolah mereka karena cuma satu unit dan tak begitu dibutuhkan disekolah. Menurut sebagian sekolah lebih mengharapkan mobiler sekolah seperti kursi dan meja belajar dirasa lebih penting dari pada smart tv.

" Ya namanya dikasi ya kita terima saja, tapi kalau dibilang manfaat pasti dimanfaatkan disaat diperlukan karena cuma satu unit juga. Kalau dibawa ke kelas ya enggak mungkin kelasnya banyak. Tapi kalau mau jujur yang lebih manfaat itu banyak contoh mobiler kursi dan meja belajar. Banyak sekolah yang parah kursi dan meja belajar. Atau hal lain yang lebih penting," ungkap Kepala Sekolah.

Terkait adanya pemberian ratusan ribu Smart TV ke Sekolah sekolah termasuk ke Deli Serdang, Aktivis Anti Korupsi, Syahrul Tanjung berpendapat. Bahwa ini diduga proyek sama seperti pengadaan chromebook di jaman Presiden Jokowi kemarin dimasa Mentri Pendidikan Nadiem Makarim. Asal jangan belakangan masalah kayak chroombook itu.

" Anggaran negara capai Rp 8 trilyun lebih sungguh fantastis, asalkan tak ada masalah saja dikemudian hari, sayang kalau uang negara itu sempat dikorupsi lagi dengan modus dan alasan  yang sama. Kita tak bilang proyek ini korupsi, hanya saja perlu di ingatkan agar lebih jeli dalam menghabiskan uang negara dan mengutamakan kebutuhan masyarakat yang urgen terutama bagi anak anak sekolah. Kita rasa masih banyak kebutuhan siswa yang lebih penting dari pada itu, dicek saja, coba lihat kondisi sekolah di daerah pinggiran kabupaten atau propinsi seperti di Nias atau gunung gunung dan pesisir pantai sana, banyak yang memprihatinkan, itu saja diutama kan dulu supaya rakyat ini benar benar mendapatkan keadilan, " pungkasnya.( GN)






Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini