Puluhan wartawan Toba bersama corpcom TPL, di Nursery, Parmaksian, Selasa (12/11/2024).
TOBA| PT Toba Pulb Lestari, tbk, (TPL) ajak puluhan wartawan/i yang bertugas di wilayah Kabupaten Toba, untuk memaparkan teknis beberapa kegiatan yang ada di Mill perusahaan, bertempat di Desa Pangombusan, Kecamatan Parmaksian, Toba, Selasa (12/11/2024).
Kunjungan dimulai dari pembibitan Eucalyptus atau nursery, yang dilakukan dengan cara stek dari mother plant dan menghasilkan 3 juta bibit yang disebar di beberapa sektor.
Usai dari nursery, rombongan wartawan diajak ke tempat pengelolaan limbah rumah tangga maupun air limbah hasil proses pengolahan kayu. Di sana, jelaskan bahwa limbah rumah tangga diproses hingga menjadi bening dan diperuntukkan mencuci kayu olahan.
Hasil olahan limbah rumah tangga menjadi bening. |
Dan untuk limbah produksi pengolahan kayu, sebelum disalurkan ke sungai Asahan, dilakukan di dalam kolam besar yang menampung sekitar 60.000 m3. Kemudian diendapkan di second tank, untuk dilakukan pengujian. Pengujian dibuat 3 jenis yaitu, pengujian internal, eksternal, dan pengujian secara continue dari Kementerian Lingkungan Hidup. Secara continue diawasi oleh KLHK yang terkonek langsung ke server per 2 menit dilaporkan ke KLHK.
Setelah dipastikan aman, maka air diteruskan ke sungai Asahan. Air limbah tersebut juga aman untuk kolam budidaya ikan mas yang dipraktekkan di salah satu kolam ikan dari air limbah pabrik.
Bersama Manager Corporate Communication PT. TPL Salomo Sitohang dan didampingi sejumlah staf seperti Indra Sianipar dan Christin Tampubolon, para wartawan/i diajak mengunjungi sejumlah lokasi atau tempat yang turut mendukung proses produksi perusahaan.
Manager Corporate Comunication (Corpcom) PT. TPL Salomo Sitohang dalam penjelasanya menyampaikan kondisi perusahaan yang sebenarnya.
Lebih lanjut disampaikan untuk menunjang kebutuhan bahan baku, perusahaan memiliki 5 sektor yaitu sektor Habisaran, Aek Nauli, Tele, Aek Raja dan sektor Tapsel.
Sedang dalam pengelolaan dana Community Developmen (CD) sebesar 1 % dari penjualan bersih, masih difokuskan pada peningkatan pendidikan, kebudayaan dan keberagaman.
Lalu untuk bidang kesehatan, pembangunan dan perbaikan infrastruktur, lingkungan, kesejahteraan dan penciptaan tenaga kerja serta pengembangan keterampilan.
Menurut Salomo, PT. TPL dalam komitmenya masih tetap berpegang teguh untuk kebaikan bagi masyarakat, negara, iklim, pelanggan dan terakhir bagi perusahaan sendiri.
"Kegiatan kunjungan atau visit yang dilakukan wartawan adalah sebagai bentuk menjalin hubungan silahturahmi antara perusahaan dengan para jurnalis serta sekaligus memperkenalkan tahapan tahapan dari proses awal hingga akhir dari produksi kayu Eucalyptus menjadi bubur kertas hingga kapas"
"Tujuan kegiatan ini adalah untuk mempererat komunikasi kita dengan rekan rekan wartawan" ujar Salomo Sitohang,
Dijelaskannya, meskipun perusahaan sempat terhenti sementara, namun pihak perusahaan masih tetap eksis melakukan komunikasi dengan para wartawan, bahkan katanya meskipun perusahaan mengalami kekurangan bahan baku (Eucalyptus) perusahan sampai sekarang masih tetap melakukan produksi.
"Meskipun sempat terhenti sebentar namun hingga saat ini perusahaan masih terus berproduksi. Kita akui bahan baku atau Eucalyptus berkurang namun tidak menyurutkan perusahaan untuk tidak melakukan produksi" sebutnya.
Hal itu tampak, beberapa wartawan terlihat begitu serius dalam sesi tanya jawab terkait penanganan limbah pabrik perusahaan yang dulunya menjadi sosok begitu menakutkan dimata masyarakat. (OS)