Sinergitas TNI-Polri, Polsek Serbelawan dan Koramil 05/SBL, Ikuti Lokakarya Penurunan Angka Stunting

Sebarkan:


𝐒𝐈𝐌𝐀𝐋𝐔𝐍𝐆𝐔𝐍|| Mendukung program pembangunan bidang kesehatan masyarakat, Polsek Serbalawan bersama Koramil 05/Serbalawan bersinergi dan aktif dalam Lokakarya (Pertemuan Ilmiah) Penurunan Angka Stunting, di Kantor Keluarga Berencana (KB) Tapian Dolok, Desa Purba Sari, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Rabu, 18 September 2024, mulai pukul 10:00 WIB

Lokakarya dihadiri oleh berbagai pihak terkait yang memiliki peran penting dan keahlian dalam penanganan serta penurunan angka stunting di wilayah Tapian Dolok termasuk ahli gizi yang diikuti mewakili Kapolsek Serbelawan, Aiptu Jansen P Napitupulu serta Sertu R. Siregar dan Kopda Samsul Bahri Dongoran mewakili Danramil  05/Serbelawan, Kapten (Inf) Binsar P Panjaitan

Selanjutnya, Ka.UPTD Keluarga Berencana Kecamatan Tapian Dolok, Paulina, untuk membahas strategi penurunan angka stunting di Kecamatan Tapian Dolok

Kemudian Camat Tapian Dolok, Juraini Purba SE. M.Si diwakili Sekcam, Hengky Sitanggang SH, serta perwakilan dari BKKBN Sumatera Utara, bidan desa, dan kader kesehatan setempat

Kapolsek Serbalawan, AKP Syamsul Bahri Dalimunthe SH. MH mengatakan keikutsertaan Polsek dan Koramil Serbelawan dalam Lokakarya, menunjukan bukti nyata sinergitas TNI dan Polri menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terlebih mendukung program-program pemerintah, khususnya dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

“TNI-Polri selalu bersinergi dalam berbagai aspek, termasuk mendukung program-program pemerintah seperti penurunan angka stunting. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjaga keutuhan dan keamanan NKRI, terutama di wilayah hukum Polsek Serbalawan,” Ujar AKP Syamsul Bahri Dalimunthe.

Lokakarya digelar untuk mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang mempengaruhi pertumbuhan anak-anak di Kecamatan Tapian Dolok, terutama stunting. 

Stunting adalah kondisi di mana anak-anak mengalami gangguan pertumbuhan yang mengakibatkan tinggi badan mereka lebih pendek dibandingkan anak seusianya akibat kekurangan gizi kronis. Masalah ini menjadi perhatian serius pemerintah, termasuk di wilayah Kabupaten Simalungun.

Para peserta termasuk bidan desa dan kader kesehatan, membahas langkah-langkah strategis yang akan diambil untuk menekan angka stunting

Beberapa program yang direncanakan mencakup peningkatan penyuluhan gizi kepada ibu-ibu hamil, peningkatan akses layanan kesehatan bagi anak-anak dan ibu hamil, serta dukungan dari berbagai pihak untuk mengatasi kendala infrastruktur yang mempengaruhi akses terhadap layanan kesehatan.  

Hasil Lokakarya menunjukkan seluruh pihak yang hadir sepakat untuk memperkuat koordinasi antar lembaga dan masyarakat dalam upaya menurunkan angka stunting. 

Salah satu kesimpulan penting dari rapat ini adalah perlunya meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan anak-anak balita, serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyakit

Dikesempatan ini, Aiptu JP Napitupulu tidak hanya mengikuti diskusi seputar program penurunan stunting, namun turut menyampaikan pesan-pesan kamtibmas kepada para peserta rapat

Aiptu Napitupulu mengingatkan seluruh pihak yang hadir, termasuk Lurah dan Pangulu Nagori, untuk tetap waspada terhadap potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah masing-masing. Ia juga mendorong agar setiap nagori dan kelurahan membentuk Poskamling (Pos Keamanan Lingkungan) guna mengantisipasi tindak pidana dan menjaga keamanan lingkungan.

“Kami menghimbau seluruh perangkat desa, baik lurah maupun pangulu, untuk segera membentuk Poskamling di wilayah masing-masing. Dengan Poskamling, kita bisa lebih cepat mengantisipasi tindak pidana dan gangguan keamanan lainnya. Kami juga berharap masyarakat dapat lebih aktif melapor jika menemukan hal-hal yang mencurigakan,”Himbau Aiptu JP Napitupulu. (𝐵𝑎𝑦/𝑩𝒂𝒚-𝒎𝒐𝒍)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini