Ilustrasi |
PADANGSIDIMPUAN | Kasus HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome) di Kota Padangsidimpuan tahun 2024 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2023.
Berdasarkan dari berbagai sumber, HIV/AIDS dapat menular melalui darah atau cairan tubuh yang sudah terkena virus ini, melalui hubungan seksual vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik dan transfusi darah. HIV juga dapat menular dari ibu kepada anak selama masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui.
Sampai saat ini, HIV belum ditemukan obatnya. Namun, penyebaran HIV bisa ditahan dengan berhubungan seksual secara aman dan bertanggungjawab, yaitu menggunakan pengaman dan juga menghindari penggunaan obat-obatan terlarang.
Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan mencatat, kasus HIV/AIDS di Padangsidimpuan selama tiga tahun berturut-turut. Pada tahun 2022 kasus HIV/AIDS nihil tahun 2023 kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan sebanyak 59 kasus dengan rincian laki-laki 46 orang dan perempuan 13 orang.
Kemudian untuk tahun 2024 terhitung sejak Januari Sampai Agustus kasus HIV/AIDS di Kota Padangsidimpuan menurun menjadi jumlah 37 kasus, adapun rinciannya laki-laki 29 orang dan perempuan 8 orang dinyatakan positif mengidap HIV/AiDS.
Sementara, catatan versi Badan Pusat Statistik Kota Padangsidimpuan menurut data Padangsidimpuan dalam angka tahun 2022 dengan catatan Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan berbeda.
Dinas kesehatan mencatat jumlah kasus HIV/AIDS nihil, sementara BPS mencatat terdapat 10 kasus HIV/AIDS tahun 2022 di Kota Padangsidimpuan, untuk Kecamatan Padangsidimpuan Selatan terdapat 4 kasus, Padangsidimpuan Batunadua 3 kasus dan Padangsidimpuan Utara 3 kasus.
Selanjutnya untuk tahun 2023 catatan BPS dan catatan Dinkes Kota Padangsidimpuan sama, terdapat 59 kasus. Untuk kecamatan Padangsidimpuan Batu Nadua terdapat 4 kasus dan Padangsidimpuan Utara lebih tinggi lagi dengan jumlah 55 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan Balyan Siregar melalui Kasi Pengendalian Penyakit Menular Elvi Yulinda Harahap mengungkapkan, data kasus HIV/AIDS tersebut sudah akurat berdasarkan temuan dilapangan dengan melakukan penjaringan.
" Data tersebut berdasarkan temuan dilapangan dengan melakukan penjaringan dan informasi dari masyarakat yang didapatkan dari puskesmas masing-masing kecamatan," sebut Elvi kepada metro-online.co, Rabu(28/8/2024).
Elvi mengatakan, pemko Padangsidimpuan dalam kasus ini terus melakukan penanggulangan dan pencegahan kepada para pengidap HIV/AIDS, dengan cara memberikan edukasi untuk meningkatkan kepercayaan diri para pengidap HIV/AIDS agar mau diobati dan rutin melakukan skrining HIV.
"Dalam hal ini Pemko Padangsidimpuan melalui dinas kesehatan siap melakukan penanggulangan dan pencegahan kepada masyarakat yang terkana HIV/AIDS. Untuk masalah biaya pengobatannya gratis, " katanya.
Elvi juga menceritakan, kasus HIV/AiDS di Kota Padangsidimpuan didominasi kebanyak laki-laki pecinta sesama jenis, orang yang melakukan hubungan seksual secara berganti pasangan dan salah menggunakan jarum suntik.
Dalam hal ini Pemko Padangsidimpuan melalui Dinas Kesehatan menghimbau kepada masyarakat Kota Padangsidimpuan agar membudayakan hidup sehat, jangan melakukan gonta-ganti pasangan.
"Dihimbau kepada masyarakat agar, setia dan menghindari berganti-ganti pasangan, terus hindari penggunaan segala jenis narkotika, terutama yang melalui jarum suntik. Bersedia diberikan edukasi terkait penularan hingga pengobatan HIV/AIDS kepada masyarakat, agar proses penularan tidak terus berlanjut," ucap Elvi.
Tidak itu saja, Ia juga meminta kepada masyarakat, apabila di lingkungan masing-masing ditemukan atau di curigai ada yang mengidap HIV/AIDS agar segera dilaporkan ke Kepala Lingkungan, Kelurahan atau puskesmas terdekat. Supaya pasien tersebut cepat ditangani untuk dilakukan pencegahan.
Namun kata Elvi, ia meminta kepada masyarakat, jika ada ditemukan warga yang mengidap HIV/AIDS agar pasien tersebut jangan didiskriminasikan atau jangan diasingkan dari kehidupan sosialnya. (Syahrul/ST).