LANGKAT | Miris, 100 persen tenaga pendidik di SMA Negeri 2 Besitang, Kab Langkat berstatus guru tidak tetap (GTT), sementara murid baru yang ditampung di sekolah tersebut hanya 18 orang.
Sejumlah 17 guru yang mengabdikan diri mengajar di sekolah tersebut semuanya berstatus guru honorer, dan hanya Plt Kepsek yang pegawai negeri (ASN).
Ironisnya lagi, semua guru GTT itu tidak menerima jasa (gaji honorer), tapi hanya dengan ikhlas hati, meski jarak tempuh para guru cukup jauh dari tempat tinggal mereka ke SMA Negeri 2 Besitang.
Jumlah peserta didik baru sebanyak 18 orang, sama banyaknya dengan jumlah guru 18 orang juga, termasuk Kepsek di SMA Negeri 2 Besitang.
Herannya lagi, semula pembangunan gedung sekolah yang menghabiskan uang negara puluhan miliar rupiah, itu di programkan SMA Plus, tapi kini berubah status menjadi SMA Negeri 2 Besitang.
Minimnya jumlah murid ditampung di sekolah tersebut, dan 100 persen guru GTT itu dinilai tidak rasional, dan sebuah kemunduran di dunia pendidikan khususnya di Kec. Besitang, ujar Ketua Fraksi DPRD PDI-Perjaungan Langkat, Romelta Ginting, SE kepada Metro Online.
12 lokal gedung sekolah dibangun, tapi jumlah murid hanya 18 orang. Gedung gedung yang dibangun cukup megah, termasuk fasilitas asrama, dan bangunan lainnya, itu menelan biaya puluhan miliar rupiah terkesan pemborosan terhadap keuangan negara.
Kebijakan Disdik Provsu membuka sekolah dan menerima peserta didik baru hanya belasan siswa, dan 100 persen guru berstatus GTT di SMA Negeri 2 Besitang, itu memalukan sambungnya.
Belasan peserta didik baru yang ditampung, itu tidak sebanding dengan megahnya bangunan sekolah sehingga mengundang pertanyaan, ada apa disebalik itu, ujarnya dengan nada tanya.
"Para guru tersebut rela mengajar tanpa gaji, jangan-jangan mereka itu diberi janji-janji dari oknum tertentu, semisal mereka akan diprioritaskan, jika suatu saat nanti ada penerimaan ASN," terangnya.
Memang, kata dia, ada hak pihak terkait mengangkat tenaga pendidik guru GTT di sebuah sekolah, tapi itu kalau guru ASN tidak cukup, ini tidak, semuanya guru honor.
Untuk itu, diminta kepada aparat penegak hukum untuk segera turun melakukan investigasi langsung ke sekolah tersebut, sebab tidak tertutup kemungkinan ada yang menyimpang dalam pembangunan proyek super megah di sekolah tersebut. tandasnya.
Cabdis Provsu Binjai-Langkat, Saiful yang coba dikonfirmasi Metro Online melalui sambungan Whatsappnya, terkait keberadaan guru GTT dan minimya jumlah peserta didik baru di SMA Negeri 2 Besitang, tapi yang bersangkutan tidak merespon.
Sementara Plt Kepsek SMA Negeri 2 Besitang, S. Ginting S.Pd, pada waktu berbeda, membenarkan jumlah siswa hanya 18 orang, dan 17 guru GTT yang mengajar di sekolah tersebut.(ls/lkt1)