PERCUT SEI TUAN | Dua hari belakangan ini ada beberapa spanduk yang dipasang Jalan Pasar 8 Tembung, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang. Spanduk berisi agar Camat Percut Sei Tuan dicopot.
Apa pasal? Rupanya, warga kecewa kepada Camat Percut Sei Tuan perpanjangan mantan Bupati Deliserdang yang tak mampu menyerap aspirasi mereka.
Informasi diperoleh wartawan, spanduk yang diduga dipasang masyarakat tersebut karena kecewa terhadap penertiban PKL Pajak Gambir yang tak terealisasi. Pemkab Deliserdang sendiri dinilai tak bernyali terhadap PKL yang sudah membuat warga tak nyaman.
Spanduk tersebut berisi ungkapan kekecewaan warga kepada Camat Percut Sei Tuan, Fitriyan Syukri, SSTP, M.Si selaku perpanjangan mantan Bupati Deliserdang. Isi ungkapan warga yakni 'Bagaimana kami warga Pasar 8 Mau Dukung Mantan Bupati. Perpanjangan Tangan Bapak yang Dulu Aja Sampai Sekarang Belum Tepati Janji" dan 'Janji 4 Bulan Bakalan Tertib..?? Eh..Masih Macet Juga. Hadeh. Pak Camat Mana Janjimu..??
Sehari dipasang, ada tiga spanduk yang sudah dicopot.
Kekecewaan warga ini harus menjadi perhatian Camat Percut Sei Tuan.
Padahal setiap pertemuan warga dengan pemilik kios di Pajak Gambir, Camat sudah menegaskan lokasi tersebut harus dipagar.
"Saya tak mau lagi pusing-pusing, kalian tak pernah menepati janji. Lokasi itu harus tetap dipagar," tegas Camat.
Namun anehnya, saat terjadi pemagaran, para PKL dan warga diduga bayaran menghadang para pekerja. Dan parahnya, para PKL nyaris membakar truk pembawa bahan bangunan.
Keempat PKL diduga anarkhis tersebut akhirnya dilaporkan ke Poldasu.
"Kami heran, seolah-olah Pemkab Deliserdang setengah hati melakukan penertiban dan pemagaran di lokasi Pajak Gambir ini. Padahal biaya pemagaran ini berasal dari APBD Deliserdang," ujar Siregar, salah seorang warga Jalan Pasar 8 Pajak Gambir kepada wartawan, Senin (26/12/2023).
Siregar menambahkan pemasangan spanduk tersebut sangat tepat. "Camat harus menepati janjinya yang sudah diungkapkan beberapa kali kepada masyarakat," tambahnya.
Siregar menghimbau warga lainnya agar benar-benar memilih sosok yang tepat pada pileg nanti. "Kami tak butuh janji, tapi kami butuh perbuatan," tegasnya.
Amatan wartawan, kemacetan parah masih terjadi kawasan Pajak Gambir. Parit dan bahu jalan yang dijadikan lapak jualan dan 'disewa' hingga puluhan juta rupiah dari oknum-oknum tertentu sangat mengganggu pengguna jalan.
Juga parkir liar di kawasan tersebut seenaknya aja membuat badan jalan tempat parkir yang turut membuat kemacetan di kawasan tersebut. (ka)