Proyek TPJ Berbiaya Rp 194 Juta Lebih T.A 2922 di Desa Paya Tampak Langkat, Kini Sudah Retak-retak

Sebarkan:

 



Teks Foto: Proyek TPJ dalam kondisi retak-retak di beberapa titik jalan, dan ditambal adukan semen. Proyek ini dengan sumber dana P.APBD Langkat, T.A 2022. (Foto Metro Online, co, Jumat (30/12)2022)

LANGKAT | Proyek Tembok Penahan Jalan (TPJ), berlokasi di Jalinsum Desa Payatampak, Kecamatan Pangkalan Susu, Langkat menelan biaya sebesar Rp 194 juta lebih, dengan sumber dana P.APBD Langkat T.A 2022, kini sudah retak-retak, sesuai pantauan langsung Metro Online, Jumat (30/12/2022).

Sedikitnya sepuluh titik terlihat dinding TPJ dalam kondisi retak retak, dan telah ditambal sulam adukan semen. Sementara bangunan itu baru satu bulan usai di kerjakan pihak kontraktor.

Dinding TPJ sudah dalam kondisi retak-retak, padahal baru beberapa minggu usai dikerjakan Vendor, seakan menunjukkan akan lemahnya pengawasan dari pihak dinas instansi terkait.

TPJ dalam kondisi retak-retak dikuatirkan retakannya akan semakin melebar ke depan, baik itu karena getaran angkutan berat yang melintas di Jalinsum Paya Tampak maupun akibat hantaman arus air ketika hujan turun, dan tidak tertutup kemungkinan TPJ yang retak akan ambruk.

Sebelumnya telah diberitakan Metro Online, ketika pembuatan pondasi hingga pemasangan batu kelapa dinding TPJ, itu dikerjakan saat musim penghujan sehingga diragukan kualitasnya. 

Saat mengerjakan proyek, relatif banyak potongan-potongan bambu tertancap di dalam papan mal, lalu kemudian di cor, dan di dalam papan mal coran tersebut kondisi air penuh. 

Pembuatan pondasi TPJ yang papan malnya dipenuhi air ditengarai tidak sesuai standar pemerintah sehingga pengerjaan bangunan TPJ tersebut terkesan asal jadi, dan dikuatirkan bangunan tidak akan bertahan lama, ujar Sutardi (45) mengaku prihatin, warga Desa Paya Tampak kepada Metro Online, di lokasi proyek.(ls/lkt1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini