SMAN 1 Berandan Barat Diduga Kutip 600 ribu Dari 210 Siswa

Sebarkan:

 





LANGKAT | SMAN 1 Berandan Barat diduga lakukan pengutipan uang sebesar 600 ribu rupiah dari setiap murid kelas X, uang kutipan tersebut untuk uang SPP selama tiga bulan, untuk uang atribut, untuk uang baju olah raga dan untuk uang lapangan sebesar 150 ribu rupiah, demikian dikatakan salah seorang wali murid yang nama nya tidak ditulis pada Selasa (30/8/2022).

Dia (wali murid) merasa keberatan atas besaran uang kutipan yang dilakukan pihak SMAN 1 berandan barat tersebut, sehingga dirinya kesulitan untuk membayar, "terpaksa harus dicicil lah pak" ucap wali murid sembari mengatakan kalau dirinya masih membayar kutipan tersebut sebesar 200 ribu rupiah.

Seharusnya SMA negeri milik pemerintah itu tidak boleh lah melakukan pengutipan terlebih lagi pengutipan 150 ribu rupiah untuk lapangan, dikarenakan SMAN tersebut kan penerima Bantuan dana Operasional Sekolah (BOS).

Tambah wali murid, katanya uang kutipan 600 ribu rupiah itu untuk uang sekolah selama 3 bulan berarti 195 ribu rupiah, dan untuk uang lapangan 150 ribu rupiah, kemudian sisanya 255 ribu rupiah untuk uang atribut dan baju olah raga, kan terlalu mahal itu 255 ribu rupiah untuk atribut dan baju olah raga, ucap wali rudin dengan wajah kesal.

Kepala SMAN 1 Berandan Barat saat akan ditemui dikantor kerjanya, tiba tiba langsung dihadang wakil kepala sekolah bidang Hubungan masyarakat (Humas) mengatakan bahwa kasek lagi rapat, sembari mengajak wartawan datang ke pos sekurity.

Era Syahputra Siregar (Wakasek ) yang juga mengaku sebagai wartawan metro 24 tersebut membenarkan adanya kutipan uang 600 ribu per murid dari kelas X sebanyak 210 siswa.

Dia menjelaskan bahwa uang kutipan sebesar 600 rupiah tersebut sebagian untuk uang sekolah, dan sebahagian untuk atribut serta baju olah raga dan 150 ribu rupiah untuk uang pembangunan lapangan.

Adapun terjadinya uang kutipan tersebut, menurut Wakasek sudah melalui rapat dan sudah ada dokumentasi rapat, untuk bahan pihak sekolah jika ada kelak permasalahan dikemudian hari di sekolah, jelas nya.

Lanjut nya, taksasi untuk pembangunan lapangan tersebut sebesar 100 juta rupiah, dan uang yang terkumpul dari murid tersebut masih 30 jutaan rupiah, ucap Wakasek sembari mengatakan kalau pihak sekolah sudah 10 tahun mengajukan proposal ke dirjen pendidikan namun sampai saat ini tidak ada digubris.(m/lkt1)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini