Jumlah Korban Diduga Terpapar Gas H2S SMGP Bertambah: Total Sebanyak 89, Pagi ini Diobservasi 5 Orang Lagi

Sebarkan:
Beberapa warga saat membantu korban dugaan paparan gas H2S saat tiba di RS Permata Madina, pada Selasa malam. (Sahrul)

MANDAILING NATAL | Jumlah korban yang diduga terpapar gas H2S hingga pada Rabu (28/9/2022) bertambah. Dari sebelumnya 83 orang kini jumlah korban tercatat sebanyak 89 orang. 

Jumlah 89 korban kemungkinan masih bisa bertambah, bila lima pasien yang baru masuk pada Rabu pagi ini di RS Permata Madina, dinyatakan sebagai korban dugaan paparan gas H2S. 

"Validasi data hingga saat ini total sebanyak 54 orang. Tadi pagi sekitar pukul 08.30 ada baru masuk lagi lima orang, tapi pasien masih kita observasi," kata Humas RS Permata Madina, Ali Mukmin Harahap saat dikonfirmasi Metro-Onlien, Rabu (28/9/2022) pukul 10.30 Wib. 

Ali menerangkan, selain lima pasien yang masih diobservasi tersebut, jumlah pasien yang masih dirawat inap di RS Permata Madina tinggal sebanyak 35 orang. Sementara pasien lainnya sudah pulang. 

"Rawat jalan (sudah pulang), 19 orang. Rawat inap (sedang di rawat) sebanyak 35 orang," jelasnya. 

Ia juga menambahkan, kondisi para pasien semuanya dalam keadaan sadar. Dan pasien yang masih dirawat hanya pemulihan saja. 

"Semua (pasien) dalam keadaan sadar. Dan yang masih dirawat hanya masa pemulihan saja," tambahnya. 

Sementara validasi data jumlah korban yang ditangani pada RSUD Panyabungan dari salinan daftar korban yang diperoleh Metro-online dari salah satu petugas di rumah sakit plat merah itu, tercatat sebanyak 35 orang. 

Namun, untuk korban yang masih dirawat inap hinga berita ini dimuat belum diperoleh jumlahnya. "Masih menunggu laporan (petugas) ruangan. Laporannya lengkap dulu," katanya. 

PT SMGP beri penjelasan soal kegiatan Uji Alir Sumur T-11 yang Diduga Penyebab Korban Terpapar Gas H2S. 

Head Corporate Communication PT SMGP, Yani Siskartika mengatakan, pada Selasa (27/9/2022) perusahaan dalam rangka persiapan Unit III melakukan kegiatan Uji Alir Sumur T-11.

Kegiatan dimulai sekitar pukul 15.10 Wib dan dihentikan sementara untuk penggantian oksigen pada alat pelindung diri (SCBA).

"Semua kegiatan telah sesuai prosedur yang berlaku, dan disaksikan tim dari Direktorat Jenderal EBTKE dan Dinas Lingkungan Hidup - Pemkab Mandailing Natal, bekerja sama dengan Polres Mandailing Natal, TNI, PAM Desa, Humas Lokal, aparat keamanan dan berbagai pihak lainnya," sebut Yani, dalam keterangannya kepada Metro-Online, Rabu pagi. 

Yani juga menyebut, saat bersamaan telah dilaporkan bahwa beberapa warga Desa Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga mengeluhkan gejala kesehatan. Kemudian dibawa ke RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina untuk mendapatkan pemeriksaan medis. 

Selain itu, dia menambahkan, pihaknya SMGP saat ini fokus pada penanganan dan bantuan bagi warga, baik yang dirawat di rumah sakit, maupun dalam proses pengungsian. 

"SMGP berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan kepada masyarakat, termasuk bantuan kesehatan. SMGP akan selalu mengutamakan keselamatan warga dan pekerja, juga memastikan kondisi di wilayah kerja dan situasi pad T dan sekitarnya aman serta kondusif. SMGP terus melakukan pemantauan, dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan setempat terkait rencana mitigasi secara menyeluruh," kata Yani. (SRH/Sahrul) 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini