Target PAD Deliserdang Hanya 30,2 Persen, Camat Diamuk Sekda Sampai Buka Puasa

Sebarkan:


DELISERDANG |
Dinas Pendapatan Kabupaten Deliserdang menggelar rapat evaluasi penerimaan PAD bersama seluruh camat Kabupaten Deliserdang di Aula Cendana Pemkab Deliserdang, Kamis 28/07/2022.

Rakor dipimpin Sekda Kabupaten Deliserdang Darwin Zein S.Sos didampingi Kepala Badan Penda Kabupaten Deliserdang H.Timur Tumanggor S.Sos,Asisten 3 Dedi Maswardy S.Sos dan Kepala BKDSDM Drs M. Abduh Rizali Siregar.

Dalam rakor dihadiri oleh para camat dan KUPT Dinas Pendapatan Kabupaten Deliserdang. Pada kesempatan itu Sekda menunjukkan kekesalannya pada kinerja sejumlah camat yang terlihat tidak mempunyai rasa kepedulian untuk mengejar target PAD yang masih jauh dari harapan.

" Saya ingatkan akan ada evaluasi bagi Camat yang tidak mampu dan memiliki dedikasi dalam mengejar pencapaian PAD. Kalian harus pakai akal, target baru dapat 30,22 persen sementara target kita tahun ini itu 70 persen dan batas akhir itu tinggal bulan Agustus akhir," tegas Sekda.

Sekda tampak sangat kesal dengan kinerja Camat yang seperti tidak memiliki beban tanggung jawab dan mengingatkan sangsi evaluasi bagi Camat yang dianggap tidak bisa bekerja sesuai diharapkan. Kaban Penda Timur Tumanggor sampai coba menenangkan Sekda untuk istigfar mengingatkan Sekda sedang puasa.

Dari data pencapaian PAD terhitung dari 01 Januari sampai dengan 27 Juli 2022 penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan sebesar Rp15.282.344.610 atau sebesar 26 persen, sementara target  penerimaan PBB-P2 adalah Rp 59.523.390.915,-

Sekda meminta semua pegawai Bapenda segera turun ke Kecamatan. Untuk menagih PBB di perumahan buat spanduk didepan perumahannya agar yang belum bayar PBB segera dibayar.

Dari data yang diperoleh pendapatan PBB Kecamatan tertinggi realisasi penyerapan PBB dari Masyarakat adalah Kecamatan Gunung Meriah sebanyak 70 persen target sebanyak 55. 452.766. Meski pendapatannya tidak banyak namun realisasi penyerapan PBB di Kecamatan Gunung Meriah cukup maximal menandakan Camat didaerah itu kerja.

Sementara penyerapan PBB- P2 terendah itu adalah Kecamatan Tanjung Morawa sebesar 17 persen dari target nilai 6.696.744.549 baru tercapai Rp 1.142.285.281 ini menunjukkan bahwa Camat dan Sekcam itu tidak punya kemauan yang kuat untuk bekerja memenuhi tanggung jawabnya dalam menyerap PAD Kabupaten Deliserdang.

Untuk pendapatan PBB yang rendah lainnya Kecamatan Pantailabu sebesar 21 persen dari target 1.828.405.360, Kecamatan Batang Kuis baru 20 persen dari target Rp 1.800.829.013. Kecamatan Lubukpakam yang nota benenya ibu kota Kabupaten Deliserdang baru mencapai 26 persen dari target Rp 3.596.300.396. Kecamatan Sunggal baru mencapai 22 persen dari target Rp 9.729.194.108, Labuhan Deli baru mencapai 25 persen dari target Rp 2.100.376.938, Percut Seituan baru mendapat 24 persen dari target Rp 13.765.463.740, Patumbak baru mencapai 22 persen dari target Rp 2.103.423.180, Galang baru mencapai 39 persen dari target Rp 1.680.790.986 dan untuk Kecamatan Bangun purba baru mendapat 52 persen dari target 398.701.831.

Sementara dengan pencapaian yang sudah didapat oleh Kecamatan lainnya juga masih dibawah 40 persen. Sejumlah camat tampak pening di semprot Sekda dalam rakor. 

Adapun alasan klasik dari beberapa camat tak dapat meningkatkan pendapatan restribusi PBB adalah mereka sudah berkordinasi dengan Kepala Desa dan pada saat pengutipan sering ditemukan pemilik tanah dan bangunan tidak dijumpai.(Wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini