SPS dan PWI Sumut Ajak Wartawan Berkompetensi di Era Digitalisasi

Sebarkan:

MEDAN | Ketua Serikat Serikat Perusahaan Pers (SPS) sekaligus Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara H. Farianda Putra Sinik, SE mengadakan diskusi terkait tantangan perusahaan pers dalam menghadapi era digitalisasi, bertempat di Ballroom Kartini Hotel Le Polonia, Jalan Sudirman, Medan, Kamis (28/7/2022).

Hal itu dikatakan Ketua PWI Sumatera Utara Farianda Putra Sinik kepada calon peserta seleksi anggota muda dan kenaikan status anggota muda jadi anggota biasa PWI Sumut yang diikuti 61 orang peserta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan 140 orang peserta mengikuti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara.

" Perusahaan pers yang biasanya terbit dalam cetak kini mulai mengurangi dan beralih menggunakan platform online, seperti website dan berbagai video," kata Farianda turut dihadiri Rianto Ahgly, SH selaku Sekretaris SPS Sumatera Utara dan Drs. M. Sahril, M.I. Kom Ketua DKP PWI Sumut.

Selanjutnya, Rianto Ahgly, SH selaku Sekretaris SPS Sumatera Utara yang juga ketua jaringan Siber mengatakan, UKW dalam perspektif media online sangat dibutuhkan untuk menjadi di redaksi, masalah kehidupan manusia tidak terlepas dari komunikasi saling berhubungan melalui interaksi sosial.

" Wartawan merupakan ujung tombak terwujudnya suatu berita yang berkualitas, aktual, akurat,berimbang sesuai Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan etika komunikasi," kata Rianto.

Dikatakan, hal umum yang dilakukan wartawan yaitu mencari informasi dan berita di lapangan lalu mengolah menjadi suatu berita  yang sesuai dengan kaidah atau unsur - unsur jurnalistik.

" Selain memikul tugas yang tinggi,  seorang wartawan harus mematuhi etika sebagaimana disepakati dalam Kode Etik wartawan Indonesia (KEWI)," tambahnya.

Sementara itu Drs. M. Sahril, M.I. Kom menyampaikan, seputar kompetensi menuju profesionalisme wartawan, tulisan David Salzer Broder wartawan The Washington Post peraih Putlizer Prize tahun 1973 mendapat anugerah " Only 'Crazy' peopelcl choose jurnalistik as their profession" posisi pers tumbuh berkembang dari media cetak hingga media online sekarang melakukan copy paste sehingga wartawan tersebut malas.

" Wartawan harus mampu menggunakan tugas - tugas jurnalistik sebagai tolak ukur untuk investigasi, ikut melaksanakan ujian Uji Kompetensi Wartawan UKW serta mengikuti ujian Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) karena wartawan juga profesi organisasi," tuturnya. (Alfredo/Edo)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini