Anjing-anjing Peliharaan di Kampung Ini Melolong Lalu Mati Terkapar

Sebarkan:


DELISERDANG |
Dua ekor hewan peliharaan milik A.Simarmata wartawan surat kabar terbitan Medan Sumatera Utara, Senin (11/7/2022) sekira pukul 03. 00 wib dini hari mendadak mati diduga akibat diracun sebab ditemui ada benda mirip daging diberi seutas tali benang.

Tak hanya itu, hewan peliharaan serupa milik tetangganya bernama Rasita Praka TNI Imanuel Sinaga dan Sorasi Marbun juga bernasib sama.

Tak pelak, kondisi itu membuat geger warga setempat dan dugaan miring pun bermunculan. Ada yang menyebut kejadian ditengarai akibat ulah kawanan spesialis pencuri hewan peliharaan dan ada pula menyebut memuluskan aksi maling menyatroni rumah warga.

"Mungkin itu ulah pencuri anjing. Atau bisa jadi mau merampok di rumah warga sini terutama rumah pak wartawan itu makanya hewan peliharaannya dimatikan dulu," ujar warga.

Ceritanya, peristiwa tersebut mulai pertama diketahui Roy Sagala, Vernando bersama beberapa temannya yang sedang bermain game di aplikasi hand phone di sebuah warung berjarak sekira 50 meter dari tempat kejadian.

Mereka heran saat mendengar lolongan anjing menjerit kesakitan serta melihat dua sepeda motor masing - masing Honda Supra Fit dengan dua penunggang dan Yamaha V - Ixion dengan seorang penunggangnya bolak balik mondar - mandir.

Penasaran dengan situasi yang ada, sekawanan anak muda tersebut pun berupaya memastikan apa yang sedang terjadi.

Usai melakukan pengintaian dengan cara mengendap - endap, mereka pun terkejut sebab hewan peliharaan milik Simarmata meraung seraya menggelepar lalu terjatuh dan tergeletak di sebelah teras rumah Simarmata yang terletak di Desa Negara kecamatan STM Hilir kabupaten Deliserdang.

Penasaran, kemudian Roy dan rekan sepermainannya berupaya menghentikannya laju dua sepeda motor dimaksud. Sayang  pengendara Yamaha V-Ixion berhasil lolos. Sedangkan pengendara Honda Supra Fit yang belakangan mengaku berinisial RZ dan FD berhasil diamankan.

Selanjutnya, puluhan warga mencecar berbagai pertanyaan mulai dari nama, tujuan dini hari ke kampung orang, tinggal dimana dan lain sebagainya, semua jawaban dinilai mengandung kebohongan.

Detik berikutnya, RZ dan FD diserahkan penanganannya ke pihak pemerintah Desa Negara melalui Kasi pemerintahan Darwinto Barus. Seperti sebelumnya, jawaban atas sebuah pertanyaan berbelit - belit sehingga keduanya pun diduga kuat sebagai pelaku pembantaian hewan peliharaan di sana.

Tak berselang lama, atas pemberitahuan pihak pemerintah Desa Negara, sejumlah polisi tiba di TKP dan memboyong RZ dan FD ke mapolsek Talun Kenas Polresta Deliserdang guna pengamanan serta menghindari amuk warga sebab hari sudah hampir pagi.

Namun, hingga berita ini dilayangkan ke meja redaksi pada Senin sore, para pemilik hewan peliharaan yang menjadi korban dirugikan, belum membuat laporan pengaduan sebab penyidik menyarankan pengaduan dibuat di Polresta Deliserdang lantaran Reza dan Ferdi masih dibawah umur seperti keterangan kedua pelaku masih dibawah umur. FD, 17 tahun dan RZ 15 tahun.

Miris, sebenarnya pagi itu juga para pemilik hewan ternak yang merasa dirugikan dapat membuat laporan pengaduan. Dan jika nanti dari hasil pemeriksaan sesuai Kartu Keluarga (KK) masing - masing, menyatakan dibawah umur, maka penyidik kordinasi dengan unit PPA polresta Deliserdang untuk dilimpahkan BAPnya. Seperti pesan WhatsApp (WA) yang dilayangkan Kapolresta Deliserdang Kombes Pol Irsan SIK MH kepada wartawan.

Di sisi lain, saat RZ dan FD diinterogasi warga begitu juga petugas, tidak dapat menunjukkan identitas apa pun sehingga tidak diketahui secara pasti dimana alamat serta usia keduanya.

Sementara itu, adanya RZ dan FD serta rekannya yang lain berlalu lalang di sana dibenarkan Ferdinan Ginting dan John Fery Barus sekuriti PT LAB perusahaan pabrik kelapa sawit yang berjarak sekira 500 meter dari TKP. (jasa)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini