Puluhan Warga Betimus Baru Datangi Kejaksaan Pancurbatu

Sebarkan:


PANCURBATU |
Puluhan warga Desa Betimus Baru, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deliserdang, melakukan demonstrasi ke Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam di Pancurbatu, Rabu (18/5) siang sekira pukul 14.30 wib. Puluhan warga tersebut meminta agar pihak kejaksaan segera menindak lanjuti laporan warga atas air bersih di desa mereka yang tidak berjalan lancar selama ini.

Dalam orasinya, warga menyebutkan bahwa sejumlah proyek di desa tersebut diduga kurang tepat yang salah satunya tentang penyaluran air bersih ke desa mereka. Menurut warga, proyek penyaluran air bersih yang diduga proyek pengerjaannya sudah bertahun belum juga rampung.

Padahal air bersih tersebut sangat dibutuhkan warga selama ini. "Mengenai penyaluran air bersih ini kami menduga tidak tepat dan salah satunya diduga pipa yang digunakan untuk mengalirkan air itu tidak sesuai dengan yang dianggarkan," ujar warga di hadapan sejumlah pihak Kejaksaan.

Selain itu pula, warga meminta untuk dilakukan pemeriksaan atas sejumlah pembangunan desa selain masalah air bersih di desa mereka. Setelah beberapa menit warga yang membawa sejumlah sepanduk bertuliskan mosi tak percaya dan minta dukungan, warga langsung ditemui Kepala Kejaksaan Negeri Lubukpakam di Cabang Pancurbatu M Husairi SH MH.

Husairi didampingi pihak Polsek Pancurbatu bertemu dengan sejumlah perwakilan warga menjelaskan bahwa laporan yang disampaikan warga dalam surat sudah diterima Kejaksaan beberapa waktu lalu.

"Laporan yang dilayangkan kepada pihak kepolisian dan kami pihak kejaksaan sudah kami terima beberapa hari yang lalu. Dan masih kami pelajari, dan bapak ibu harap bersabar," katanya.


Kepada wartawan, warga mengakui sudah lama merindukan yang namanya air bersih sampai ke rumah masing-masing. "Yah pak, sudah lama kali kami sulit dapatkan air bersih ini, lama kalilah pak," sebutnya.

Mirisnya, warga mendapatkan air bersih harus berjalan kaki ke lokasi hutan. Bila ada uang, warga beli air isi ulang. Sementara satu galon air itu harganya Rp6.000. "Kami setiap hari butuh paling sulit tiga galon pak. Sudah berapa kami harus setiap hari keluarkan untuk air saja. Belum untuk yang lainnya," keluh warga sedih.

Menanggapi aksi warganya, Kepala Desa Betimus Baru, Matius Sembiring mengakui pihaknya sudah meminta arahan inspektorat dan kecamatan mengenai silpa anggaran dalam pengerjaan pipa yang dikeluhkan warga.

Namun, dia mengakui hasil arahan tersebut belum ada petunjuk lebih lanjut. "Sudah kita laporkan kemarin kepada kecamatan untuk diteruskan ke inspektorat masalah silpanya, tapi hasil laporannya belum keluar," ujarnya singkat saat dikonfirmasi. (roy)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini