Pemerintah Bohong, Harga Minyak Goreng di Deliserdang Tetap Mahal

Sebarkan:

Harga Minyak Goreng kemasan di rak Indomaret Lubukpakam, Deliserdang tetap mahal, Selasa 24/05/2022.

DELISERDANG |
Meski Presiden Joko Widodo sudah turun tangan langsung untuk mengatasi masalah mahalnya harga minyak goreng, namun tidak juga berarti apa apa. Para pengusaha minyak goreng tetap saja menjual minyak goreng dengan harga yang mahal.

Sanksi pelarangan ekspor hingga beberapa pimpinan perusahaan minyak goreng ditangkap oleh aparat penegak hukum juga tidak membuat takut pengusaha minyak goreng untuk menurunkan harga.

Muksin, pekerja minimarket di Lubukpakam Kabupaten Deliserdang Selasa 24/05/2022 menyebutkan, harga minyak goreng kemasan tetap biasa saja di kisaran yang paling murah itu Rp 22.000 perliter, untuk merek Sania atau Bimoli yang dijual di kisaran harga 25-26 ribuan perliter.

"Selain itu, kemasan satu liter juga jarang ada, kebanyakan yang ukuran dua liter di pajang di rak minyak goreng. Kalau pembeli minyak goreng tak seperti dulu karena mahal agak jarang orang beli," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Strategi Deliserdang Indra Prasetyo berpendapat, dalam hal masalah minyak goreng rakyat sudah optimis dari awal, Pemerintah itu tidak akan memiliki kemampuan untuk menurunkan kembali harga minyak goreng seperti semula.

Mengapa demikian, karena kalau memang punya kemampuan dan wibawa dari awal memberikan kebijakan aturan batas atas penjualan minyak goreng itu pasti dipatuhi oleh pengusaha. Tapi kenyataannya sampai sekarang tetap saja harga minyak goreng mahal.

"Cerita mau menurunkan harga minyak goreng, rakyat sudah banyak optimis Pemerintah itu tidak ada kemampuan, kasian rakyat dengan status negara kita penghasil sawit terbesar cuma slogan saja," sebut Indra.

Dari pantauan di pasar tradisional Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang untuk ketersediaan minyak goreng curah ada dan dijual dengan harga Rp 16-17 ribuan perkilogram. Pemerintah berbohong.(wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini