Polresta Bersama PPP Deliserdang Jalin Sinergi Berantas Kemaksiatan

Sebarkan:

Pengurus DPC PPP Deliserdang, beraudiensi dengan Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Irsan Sinuhaji, Rabu (26/1/2022).

DELISERDANG |
 Menjalankan instruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPP Deliserdang, terus menggelar roadshow untuk melakukan konsolidasi.

Kali ini, jajaran pengurus DPC PPP Deliserdang, beraudiensi dengan Kapolresta Deliserdang, Kombes Pol Irsan Sinuhaji, Rabu (26/1/2022).

Dalam pembicaraan yang dilakukan, bisa disimpulkan jika Polresta dan DPC PPP Deliserdang, siap untuk bersinergi memberantas perbuatan-perbuatan maksiat yang berkembang di masyarakat khususnya Kabupaten Deliserdang.

Di awal pertemuan yang digelar di Lobi Mapolresta Deliserdang itu, Ketua DPC PPP Deliserdang, Misnan Aljawi menerangkan kepengurusan PPP Deliserdang periode 2021-2026 terdiri dari berbagai organisasi, baik Alwashliyah, Nadhlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, PERSIS, termasuk pula dari Projo Deliserdang, dan lainnya.

Audiensi yang dilakukan ini, sebut Misnan, merupakan instruksi dari DPP PPP, untuk melakukan konsolidasi baik internal maupun eksternal.

"Terima kasih kami ucapkan kepada Kapolresta Deliserdang, yang telah memberi sambutan luar biasa ini. Kami di DPRD Deliserdang ada tiga kursi. Kami ini terdiri dari multi organisasi. Ini merupakan bentuk konsolidasi eksternal yang kami lakukan. Kalau internal sudah, dan untuk eksternal sebelumnya, kami sudah ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Deliserdang, Dewan Masjid Indonesia (DMI), dan ini kami ke sini (Polresta Deliserdang)," ujar Misnan.

Sebagai partai yang satu-satunya berazaskan Islam, kata Misnan yang juga Ketua Fraksi PPP DPRD Deliserdang ini, menjadi sebuah kewajiban dalam upaya memerangi kemaksiatan. Salah satunya, adalah tentang peredaran minuman keras atau miras. Upaya pemberantasan minuman keras merupakan program PPP di tingkat pusat.

"Meski belum terselesaikan, kami di tingkat DPC ini meminta agar kita bersama dengan penegak hukum, dalam hal ini Polresta Deliserdang, bisa bekerjasama memantau agar miras tidak dikonsumsi publik, karena bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.

Kedua, sambung anggota DPRD Deliserdang dua periode ini, persoalan penyakit masyarakat (pekat), seperti prostitusi dengan menjamurnya keberadaan kafe remang-remang di Kabupaten Deliserdang, yang juga harus serius untuk disikapi bersama.

"Di Percut Seituan, ada kafe esek-esek yang bukanya bahkan sampai pagi. Begitu juga di daerah lainnya di Deliserdang ini. Dengan ini, diharapkan ada sinergi antara kita (PPP Deliserdang) dengan Polresta Deliserdang, untuk memberantasnya," ucapnya.

Ketiga, adalah persoalan maraknya praktik haram perjudian. "Judi, dari dulu sudah ada. Namun, perkembangannya sudah pernah diberantas habis saat Jenderal Sutanto menjadi Kapolda Sumut dan Kapolri saat itu. Namun, anehnya sampai saat ini masih tetap ada.PPP menyampaikan aspirasi ummat Islam. Kita bisa bersinergi, bermitra, untuk bersama-sama memerangi kemaksiatan-kemaksiatan ini. Kalau kita berjalan sendiri tidak bisa, mesti bergandengan tangan dengan aparat penegak hukum," bebernya.

Di tempat yang sama, Ketua OKK PPP Deliserdang, Ustadz Ngatman Aziz menyoroti persoalan tingkah pola remaja yang saat ini karib disebut kaum milenial. Menurut Ngatman Aziz, kaum milenial sangat rentan narkoba. "Kaum milenial begitu gampang terjebak ke dalam narkoba. Maka dari itu, menurut saya, perlu ada kerjasama untuk pemberantasannya," harap Ngatman Aziz.

Menyikapi persoalan pekat yang disampaikan pengurus DPC PPP Deliserdang itu, Kombes Irsan Sinuhaji mengapresiasinya. Pun begitu, dalam upaya pemberantasan prostitusi dengan kedok kafe remang-remang itu, dibutuhkan juga peran serta pemerintah daerah (pemda) setempat. "Perlu mapping untuk mengatasi situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) ini," kata Irsan Sinuhaji.

Mengenai permasalahan peredaran narkoba di kalangan kaum milenial, mantan Wakapolrestabes Medan ini berharap adanya kolaborasi antara pihaknya dengan PPP Deliserdang, dan lainnya agar meramu formula sehingga ada proteksi terhadap tindakan anak-anak milenial tersebut.

"Konsep antara NU, Muhammadiyah, Alwashliyah dan lainnya, bagaimana meramunya untuk memproteksi anak-anak. Pemakai narkoba itu bisa terlihat dari fisiknya. Jadi, setelah saya pelajari, ada dua hal yang bisa memengaruhi anak. Pertama, person anaknya sendiri, kedua adalah wawasan orangtuanya," jelasnya. (wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini