41 Orang Warga Desa Parik Toba Terkonfirmasi Covid-19, PT TPL Lakukan Penyemprotan Disinfektan

Sebarkan:


TOBA | Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan juga untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, PT Toba Pulb Lestari, Tbk (TPL) lakukan penyemprotan disinfektan di Desa Parik, Kecamatan Uluan, Kabupaten Toba, Senin (12/7/2021).


Sekretaris Desa Parik, Masinton Sitorus mengatakan ada sebanyak 41 warga Desa Parik terkonfirmasi positif Covid-19 juga termasuk Kepala Desa Parik, Delima Pasaribu. Dimana, hingga saat ini mereka diisolasi secara mandiri di rumah masing-masing.

"Swab pertama dilakukan pada  tanggal 5 Juli 2021 diketahui ada sebanyak 12 orang terpapar Covid-19. Dan pada Swab ke dua dan ketiga 9 Juli 2021, terkonfirmasi bertambah menjadi 41 orang. Hal inilah yang memutuskan untuk dilakukan penyemprotan disinfektan oleh PT TPL," sebut Masinton di lokasi penyemprotan.

Masinton menyebutkan, diduga penyebaran Covid-19 bermula dari seorang nenek warga Desa Parik dan Kepala Desanya. Sebelumnya kepala Desa pernah mengeluhkan bahwa dirinya telah kehilangan rasa penciuman dan suhu badan melebihi normal. Namun, Delima tetap menghadiri pesta di Desanya selama dua hari.

"Karena itulah diduga terjadi penyebaran virus Covid-19," ujar Masinton dan Jeniper Manurung Amkeb dari dinas kesehatan Kecamatan Uluan.



Atas kejadian ini, Pemerintah Desa Parik akan memberikan bantuan makanan, vitamin serta obat-obatan dan sementara perusahaan PT TPL melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh desa yang  menghabiskan 6.000 liter untuk hari ini. 

Leo Hutabarat mewakili management PT TPL mengatakan bahwa akan melakukan tindakan selanjutnya sesuai dengan kondisi yang ada. 

"Kita akan lakukan penyemprotan ulang lagi jika dibutuhkan dan akan memberikan bantuan kepada warga Desa Parik" ucap Leo Hutabarat.

Sebanyak 596 jumlah penduduk desa Parik akan mendapatkan bantuan vitamin dan makanan yang bergizi untuk menaikkan imun tubuh warganya agar terhindar dari virus Covid-19. (OS-hms)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini