Truk Pengangkut Galian C Resahkan Warga Talun Kenas

Sebarkan:


DELISERDANG |
Sejumlah warga Desa Talun Kenas Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deliserdang mengadukan keresahan mereka atas aktivitas angkutan material tanah dengan muatan 40 ton melintasi jalan Desa hingga malam hari. Akibat aktivitas kendaraan ini warga merasa terganggu dan mengadukan hal ini ke Muspika Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir untuk dihentikan.

Menanggapi pengaduan masyarakat terkait aktivitas kendaraan Galian C pengangkutan tanah ini, Muspika Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deliserdang, melakukan mediasi dengan memanggil pihak pengusaha dan warga yang terganggu dengan aktivitas kendaraan Galian C tersebut, Selasa (25/05/2021) di Aula Kantor Desa Talun Kenas.

Hadir dalam pertemuan, M.Azizur Rahman,S.STP, Sekcam STM Hilir, mewakili Danramil 20TK, Praka M. Barus, Mahmudin Barus, Kades Talun Kenas Salmon Ginting, Ketua BPD Talun Kenas Ezra SH MH, Kasi Trantib STM Hilir, Staf Trantib Kecamatan STM Hilir, Perangkat Desa Talun Kenas, Imanuel Barus, Humas PT Gama Sentosa Jaya, Mandor lapangan PT. Gama Sentosa Jaya, Johanis Ginting  dan FKDM STM Hilir.

Adapun kesimpulan pertemuan antara lain agar  PT Galatama hanya beroperasi dari jam 06.30 Wib sampai pukul 18.00 Wib sore saja, PT Galatama sebagai pelaku usaha Galian C yang bertanggung jawab pada armada pengangkutan material tanah siap merawat Jalan Desa yang rusak diakibatkan kegiatan. Apabila musim kemarau PT. Galatama siap menyiram jalan dengan air agar tidak menimbulkan abu, PT Galatama harus membuat tempat perselisihan setiap 120 meter agar tidak menggangu kelancaran pengguna jalan lain.

Meski demikian, sejumlah warga menyebutkan tetap keberatan dengan aktivitas yang dilakukan oleh pihak PT Galatama tersebut. Warga mengaku sangat terganggu dengan aktivitas kendaraan yang diluar batas tonase  dan besar jalan yang ada.


Mareksa Sembiring salah seorang warga setempat menyebutkan, mereka tetap keberatan dengan aktivitas kendaraan Galian C  PT Galatama karena kendaraan yang melintas itu sudah diluar batas tonase yang wajar dengan jalan Desa.

"Kendaraan yang mengangkut tanah itu besar tak sesuai dengan jalan Desa kami ,asal melintas getarannya sangat terasa sampai dinding rumah kami ,sampai malam hari mereka melintas tak bisa hidup dengan nyaman kami masyarakat dusun I dusun II dan dusun III yang umumnya tinggal di tepi jalan Desa," pungkasnya.

Warga berharap hal ini disikapi dengan bijaksana oleh pihak terkait.(wan/jassa)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini